Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nilai Tukar

“Yield" Obligasi AS “Rebound", Rupiah Kembali Tertekan

Foto : Sumber: BI - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

The Fed juga dipandang akan cenderung mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada level 5,50 persen di Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2023, dan mulai menurunkan suku bunga di tahun depan lebih cepat dari ekspektasi awal.

Bank Indonesia (BI) sendiri mengatakan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah terus diperkuat agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dan mendukung pengendalian inflasi dari barang impor.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya mengatakan nilai tukar rupiah tercatat stabil dibandingkan mata uang beberapa negara Asia lainnya. Nilai tukar rupiah pada 22 November 2023 menguat 1,99 persen dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2023. Penguatan nilai tukar rupiah itu didorong aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi yang tetap baik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Beragam Faktor

Pakar ekonomi dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Surabaya, Leo Herlambang, yang diminta pendapatnya, mengatakan meskipun obligasi AS mengalami kenaikan, namun pelemahan rupiah hari ini merupakan dinamika biasa karena dampak beragam faktor internal maupun eksternal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top