Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Tiongkok I Hong Kong Dijamin Secara Luas dalam Lingkup Otonomi Khusus

XI: Penantang Pemerintah Akan Ditindak Tegas

Foto : REUTERS/Bobby Yip

Presiden Tiongkok, Xi Jinping (kiri) dan Kepala Eksekutif/Gubernur Hong Kong Carrie Lam tiba di tempat upacara peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Tiongkok, di Hong Kong, Tiongkok, Sabtu (1/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok menerapkan kebijakan "satu negara, dua sistem" sebagai formula untuk mengadopsi otonomi khusus di Hong Kong. Oleh karena itu tidak ada tempat bagi kelompok-kelompok kontra pemerintah.

Hong Kong - Presiden Tiongkok Xi Jinping di Hong Kong, Sabtu, secara tegas mengingatkan bahwa Beijing tidak akan memberikan toleransi terhadap setiap tantangan yang dihadapi pemerintahnya.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Xi saat mengambil sumpah pemimpin Hong Kong perempuan pertama, Carrie Lam, sekaligus menghadiri peringatan 20 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan Tiongkokoleh koloni Inggris.

Pengamanan sangat ketat terlihat di tempat acara, yaitu di pelabuhan yang sama ketika gubernur kolonial terakhir Chris Patten, dengan berurai air mata secara resmi menyerahkan Hong Kong kepada Tiongkok.

"Setiap usaha yang bisa membahayakan kedaulatan dan keamanan China, tantangan terhadap kekuatan pemerintah pusat dan otoritas HKSAR, atau menggunakan Hong Kong untuk melakukan infiltrasi dan sabotase melawan China Daratan, adalah perbuatan yang sudah melewati batas dan sangat tidak bisa dibenarkan," kata Xi .

HKSAR adalah singkatan dari Hong Kong Special Administrative Region (Wilayah Pemerintahan Khusus Hong Kong) dan menurut konstitusi, pusat keuangan tersebut dijamin kebebasannya sampai setidaknya selama 50 tahun setelah dikembalikan ke China pada 1997.

Tiongkok menerapkan kebijakan "satu negara, dua sistem" sebagai formula untuk mengadopsi otonomi khusus di Hong Kong.

Dalam pidatonya tersebut Xi mengatakan Pemerintah Hong Kong harus menindak tegas terhadap segala bentuk gerakan-gerakan yang menuntut kemerdekaan Hong Kong. Panggung politik Hong Kong telah diguncang oleh derasnya tuntutan demokrasi penuh.

Dalam mini-konstitusi hukum dasar, Hong Kong dijamin secara luas dalam lingkup otonomi khusus setidaknya hingga 50 tahun terhitung sejak 1997 ketika Hong Kong berada dibawah aturan 'satu negara dua sistem'. Hong Kong juga memiliki hak memilih untuk sebuah tujuan akhir. Akan tetapi, Pemerintah Tiongkok menolak memberikan demokrasi penuh, dimana hal ini telah mendorong aksi unjuk rasa selama 3 bulan penuh pada 2014 lalu.

Pernyataan Xi merupakan yang paling keras menghadapi situasi di Hong Kong dan datang bersamaan dengan semakin tingginya ketegangan sosial dan politik, serta kekhawatiran banyak pihak di Hong Kong campur tangah Tiongkok terhadap wilayah tersebut.

Xi berbicara selama 30 menit di hadapan banyak tokoh pro Beijing setelah mengambil sumpah Carrie Lam.Tapi di luar gedung, terjadi insiden kecil setika aktivis prodemokrasi yang membentangkan spanduk "Demokrasi dan Penentuan Diri Sendiri", saling berhadapan dengan kelompok yang pro-Beijing.

Carrie Lam, pegawai negeri yang didukung oleh Beijing, terpilih sebagai pemimpin Hong Kong yang baru pada Maret lalu oleh 1.200 orang "komisi pemilu" yang dipenuhi oleh mereka yang pro-China dan setia kepada kelompok mapan.

Sementara itu kapal induk pertama Tiongkok, Liaoning, akan dipamerkan ke publik untuk menyemarakkan perayaan 20 tahun kembalinya Hong Kong dari tangan Inggris ke Tiongkok. Kapal Liaoning merupakan sebuah pencapaian bagi Angkatan Laut Tiongkok.

Kantor berita Xinhua mewartakan juru bicara Angkatan Bersenjata Tiongkok, Yang Liang, mengatakan kapal Liaoning akan tiba pada Jumat pekan depan. uci/rtr/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top