Xi Jinping Lantik John Lee sebagai Pemimpin Baru Hong Kong
Tangkapan layar - John Lee diambil sumpahnya sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong yang baru di hadapan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Jumat (1/7).
Foto: CNAHONG KONG - Mantan kepala keamanan John Lee (64) diambil sumpahnya sebagai kepala eksekutif Hong Kong yang baru pada Jumat (1/7).
Dilansir CNA, Jumat (1/7), Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin acara pelantikan pemimpin baru Hong Kong. Dalam pidatonya, Lee mengatakan, peraturan undang-undang adalah nilai yang fundamental bagi Hong Kong. Undang-undang keamanan nasional telah membawa stabilitas bagi kota ini setelah aksi protes anti-pemerintah pada 2019.
Lee merupakan kandidat tunggal dalam balapan satu kuda yang didukung Beijing untuk menggantikan Carrie Lam.
Pengangkatan ini menempatkan seorang petugas keamanan di posisi tertinggi untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun kota ini babak belur oleh kontrol pandemi yang melelahkan dan menguras tenaga.
Penunjukan Lee telah memicu kekhawatiran di sebagian warga kota bahwa Beijing akan semakin memperkuat cengkeramannya di Hong Kong
Lee menghabiskan karirnya di biro keamanan dan polisi. Dia pendukung setia dan terang-terangan undang-undang keamanan nasional yang diterapkan di Hong Kong pada 2020. UU ini bertujuan memadamkan kebebasan berekspresi.
Kemunculannya menumbuhkan protes anti-pemerintah besar-besaran pada 2019 yang berkembang menjadi bentrokan yang brutal. Sebagai sekretaris keamanan, Lee mengawasi polisi mengkonfrontasi para pengunjuk rasa dengan peluru karet dan gas air mata, yang kemudian berakhir dengan memenjarakan para pengunjuk rasa.
Dalam pidatonya pada Jumat, Xi mengatakan, demokrasi yang sesungguhnya dimulai setelah penyerahan kota Hong Kong dari kolonial Inggris ke Tiongkok 25 tahun lalu.
"Setelah kembali bersatu dengan ibu pertiwi, rakyat Hong Kong menjadi tuan di kotanya sendiri," kata Xi. "Demokrasi Hong Kong yang sesungguhnya dimulai dari sini."
Dia bilang Tiongkok telah bertindak "demi kebaikan Hong Kong". Pemerintah pusat akan membantu menjaga dan mendukung lingkungan bisnis yang bebas dan terbuka di Hong Kong.
Xi mengatakan, tidak ada alasan untuk mengubah gaya pemerintahan Satu Negara, Dua Sistem, model ini akan terus berlanjut.
"Model ini sistem yang sangat bagus, tak ada alasan sama sekali untuk mengubahnya, dan harus ditegakkan seterusnya," kata Xi.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal