Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Korea

Xi Harapkan AS dan Korut Capai Kesepakatan

Foto : AFP/CCTV

Pertemuan Xi-Kim l Foto yang dipublikasikan China Central Television pada Kamis (10/1) memperlihatkan pemimpin Korut, Kim Jong-un, saat bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Beijing, Rabu (9/1). Presiden Xi dalam pernyataannya mengatakan Tiongkok akan mendukung kelancaran proses perundingan nuklir antara AS-Korut yang mandek.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah menawarkan dukungan pada pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, terkait perundingan nuklir yang mandek antara Korut-AS. Langkah Presiden Xi ini disampaikan setelah pada Selasa (8/1) lalu, Kim Jong-un, melakukan kunjungan mendadak ke Beijing dan berunding dengan Presiden Tiongkok untuk membahas strategi bagi rencana pertemuan tingkat tinggi ke-2 antara pemimpin Korut dan Presiden AS, Donald Trump, serta meminta dukungan peran serta Tiongkok dalam proses perundingan.

"Dua belah pihak harus sama-sama mengupayakan kesepakatan," kata Presiden Xi seperti diwartakan kantor berita Xinhua pada Kamis (10/1). "Tiongkok pun mengharapkan agar sanksi (terhadap Korut) diperlunak, apalagi pihak Korut telah mengambil langkah-langkah yang positif," imbuh dia.

Dalam pernyataannya, Presiden Xi juga menyatakan kesiapan Beijing untuk mengambil peran positif dan peran yang konstruktif bagi menjaga perdamaian dan stabilitas, serta menyadari pentingnya langkah denuklirisasi di Semenanjung Korea demi mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Terdapat peluang bersejarah bagi penyelesaian sengketa politik di Semenanjung Korea, dan Tiongkok mendukung Korut dan AS untuk kembali menggelar pertemuan tingkat tinggi yang menghasilkan kesepakatan yang pasti," ucap Presiden Tiongkok.

Sebelumnya pada Juni lalu, Trump dan Kim Jong-un, melakukan pertemuan tingkat tinggi di Singapura. Pertemuan pertama itu menghasilkan kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh dua pemimpin negara itu tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Sayangnya isi dari kesepakatan itu bias, sehingga kedua negara memaknainya secara berbeda sehingga perundingan bilateral hingga kini mengalami kemandekan. Korut menuntut agar sanksi segera diperlunak setelah mereka menghentikan uji coba dan melucuti program senjata nuklir dan misil balistik. Sementara AS bersikeras mempertahankan sanksi hingga Korut benar-benar menghentikan program nuklir secara seutuhnya, bisa diverifikasi dan tak bisa dipulihkan.

Respons Korsel

Pertemuan tingkat tinggi AS-Korut lanjutan rencananya digelar awal tahun ini. Pada Minggu (6/1), Presiden Trump mengatakan bahwa pihak AS dan Korut sedang merundingkan lokasi pertemuan tingkat tinggi berikutnya. Namun sejauh ini belum terdengar kabar mengenai lokasi pasti dan kapan pertemuan tingkat tinggi AS-Korut akan dilaksanakan.

Menyikapi perkembangan dari pertemuan tingkat tinggi lanjutan antara AS-Korut, Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, pada Kamis mengatakan bahwa hal itu akan sebentar lagi terlaksana.

"Pyongyang harus mengambil langkah yang berani bagi denuklirisasi untuk menjamin agar sanksi bisa dicabut," kata Presiden Moon. "Namun AS juga harus mengambil respons yang setara seperti menyetujui perdamaian dengan Korut serta secara formal menyatakan diakhirinya Perang Korea 1950-1953," pungkas Presiden Korsel itu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top