Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wujudkan Transformasi Digital, Innovesia Dipercaya Tingkatkan Kompetensi Eselon II BPKP

Foto : Innovesia
A   A   A   Pengaturan Font

Innovesia, perusahaan konsultasi yang berfokus di bidang inovasi, dipercaya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menyelenggarakan Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data bagi pegawai tingkat Eselon II di lingkungan pusat maupun perwakilan BPKP dari berbagai provinsi di Indonesia.

Transformasi digital telah menjadi peluang sekaligus tantangan tak hanya bagi pemerintah Indonesia, tapi juga dunia. Menurut survei bertajuk Digital Government Transformation: The Journey to Government's Digital Future oleh Deloitte, mencatat sebesar 80% pejabat pemerintah di dunia melihat teknologi digital sebagai peluang bagi organisasi. Namun, hanya 37% dari 1.200 pejabat pemerintah di lebih dari 70 negara yang disurvei mengaku puas terhadap reaksi organisasi mereka terhadap tren digitalisasi.

Di Indonesia sendiri, perjalanan transformasi digital ditandai dengan hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Juga Perpres No. 13/2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional yang dikeluarkan pada akhir 2022. Meski begitu, PBB melalui laporan E-Government Survey 2022 mencatat Indonesia menempati peringkat ke-77 dari 193 negara terkait tingkat implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Caption: Suasana Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data di BPKP bersama Innovesia (sumber: Innovesia)

Menurut Fiter Bagus Cahyono, Direktur, Innovesia, transformasi digital bukan sekedar perkara mendigitalkan semua proses kerja akan tetapi bagaimana digitalisasi ini mampu meringankan atau mempercepat tugas manusia. Konsep inilah yang dinilai Fiter Bagus kerap terabaikan ketika sebuah organisasi baik di sektor publik maupun privat ketika hendak bertransformasi ke arah digital. Padahal menurutnya, transformasi digital hanya akan efektif jika berhasil memadukan teknologi dengan keterampilan manusia yang tepat.

"Transformasi digital bukan hanya mengubah suatu layanan atau proses bisnis dari offline ke online, tapi bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan atau operasional suatu organisasi sehingga menghasilkan perubahan yang tentunya mampu menciptakan nilai tambah, yakni kepuasan pengguna layanan atau stakeholder terkait," ujar Fiter Bagus.

Dengan pandangan yang sama, nilai inilah yang hendak ditanamkan dalam tubuh BPKP melalui Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data bersama Innovesia. Sebagai lembaga yang berperan strategis dalam pengawasan dan pembangunan negara, BPKP telah berada di garis depan untuk menjaga integritas dan efisiensi pengelolaan keuangan dan pembangunan baik pada tingkat pusat serta daerah.

"Transformasi digital itu tidak melulu soal aplikasi, (tetapi) sangat luas. Yang kalau diurutkan mulai dari enterprise architecture artinya bagaimana arsitektur BPKP ini kedepannya akan berubah dengan memanfaatkan teknologi. BPKP telah memiliki roadmap transformasi digital dan ada indikator yang harus dicapai. Saat ini capaian kami sudah mencapai 80% dan pelatihan yang dilakukan Innovesia adalah salah satu poin yang telah kami rencanakan dalam roadmap," ujar Moch. Fachrudin, Kepala Pusat Informasi Pengawasan (Kapusinfowas) BPKP.

Meningkatkan Kompetensi Manusia Melalui Design Thinking

Caption: Innovesia Sampaikan Materi Design Thinking dalam Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data (sumber: Innovesia)

Memahami pentingnya kompetensi manusia sebagai faktor kunci keberhasilan transformasi digital, Innovesia melalui lokakarya design thinking memastikan setiap peserta Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data mampu mengidentifikasi masalah utama BPKP dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan, maupun masalah yang dialami para pemangku kepentingan terkait, yang kemudian bisa ditransformasikan proses bisnisnya secara digital.

"Design thinking dipilih karena memiliki peran kunci dalam meningkatkan kompetensi manusia dalam berinovasi. Dengan pendekatan yang fokus pada pemahaman mendalam terhadap pengguna, pemecahan masalah kreatif, dan iterasi berkelanjutan, setiap peserta dibimbing untuk menciptakan transformasi digital yang tidak hanya sekadar digitalisasi tanpa makna, melainkan memiliki nilai tambah yang signifikan bagi publik atau para pemangku kepentingan BPKP," jelas Fiter Bagus.

Caption: Sesi Design Thinking dalam Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data (sumber: Innovesia)



Menghadirkan Ahli Transformasi Digital

Caption: Onno W. Purbo Praktikan text and data mining dalam Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data bersama Innovesia (sumber: Innovesia)

Tak sendiri, Innovesia juga mengundang 3 praktisi transformasi digital ternama tanah air yakni, Romi Satria Wahono selaku pakar Enterprise Architecture di Indonesia yang telah membantu banyak instansi pemerintahan dalam transformasi digital, pakar teknologi informasi terkemuka Onno W. Purbo, juga Givari Rizky Michael Amrin selaku founder AMBIZ.

Kolaborasi antara ketiga pakar dan Innovesia telah menciptakan pengalaman pelatihan yang unik dan kaya akan pengetahuan.

Romi Satria Wahono misalnya, membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai lima komponen utama transformasi digital dan bagaimana enterprise architecture memungkinkan BPKP untuk merancang, mengelola, dan mengoptimalkan ekosistem teknologi informasi mereka yang kompleks. Sementara Givari Rizky Michael Amrin menekankan betapa pentingnya faktor manusia atau human readiness dalam transformasi digital. Juga Onno W. Purbo yang membekali peserta dengan keterampilan teknis melalui demonstrasi process mining dan text mining.



Innovesia Mendukung Cita-cita Transformasi Digital BPKP

Caption: Co-fasilitator Innovesia Mendampingi Peserta Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data (sumber: Innovesia)

Kepala Pusat Informasi Pengawasan (Kapusinfowas) BPKP, Moch. Fachrudin memastikan kedepannya BPKP akan terus menyelenggarakan pelatihan demi pelatihan untuk tingkatan lain di bawah eselon II guna memastikan setiap lapisan BPKP memiliki pengetahuan yang sama dan mendalam terkait transformasi digital.

"Pada pelatihan ini yang hadir adalah pimpinan pratama. Mungkin yang selanjutnya akan lebih detail tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk audit, analisis data dan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk tim lainnya, katakanlah koordinator, sub-koordinator, pengendali teknis, ketua tim dan sebagainya," ujar Moch. Fachrudin.

Kedepannya, Fachrudin berharap transformasi digital yang dicita-citakan seluruh kementerian dan instansi pemerintah di Indonesia bisa benar-benar memberikan dampak positif bagi keseluruhan sistem pemerintahan juga masyarakat Indonesia.

"Harapan kedepannya transformasi digital yang kami laksanakan dan yang dilaksanakan oleh seluruh kementerian lembaga di Indonesia tidak hanya sekedar jargon dan formalitas saja tapi juga memberikan impact yang sangat baik. Untuk di Indonesia, harapannya kami bisa mengawal transformasi digital agar berhasil dan mencapai tujuan yang ditetapkan," tutur Fachrudin.

Caption: Kepala Pusat Informasi Pengawasan (Kapusinfowas) BPKP, Moch. Fachrudin Memberikan Pengarahan di Awal Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data Bersama Innovesia (sumber: Innovesia)



Pelatihan Transformasi Digital dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data berlangsung sejak 20 Oktober hingga 11 November 2023. Sebanyak 65 peserta yang merupakan eselon II BPKP hadir dalam pelatihan yang dibagi ke dalam 3 batch, di mana pelatihan untuk setiap batch dilangsungkan selama dua hari penuh dengan materi terkait wawasan mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top