Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspansi Bisnis - WTON Menargetkan Kontrak Baru 2018 Sebesar Rp7,56 Triliun

WTON Garap Tol Layang Makassar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ikon Baru

Sebagai jalan tol layang pertama di Makassar, diperkirakan Tol AP Pettarani akan menjadi ikon baru Kota Makassar. Di dalam rancangannya, Perseroan memaksimalkan lebar jalan eksisting yang terbatas tanpa adanya pembebasan lahan sekitar. Tidak hanya itu, teknologi konstruksi yang akan digunakan pada proyek ini tergolong baru di Makassar. Perseroan memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses erectionbox girder serta sistem Bracket sebagai metode kerja pier.

Penggunaan metode ini dianggap efektif menekan risiko gangguan lalu lintas yang mungkin muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung. Durasi pengerjaan proyek pun bisa menjadi lebih cepat dari rencana. Apalagi semua alat launching gantry yang digunakan di proyek ini milik Wika Beton sendiri seperti yang terbukti efektif digunakan di proyek LRT Kelapa Gading dan JLKA Medan-Kualanamu. Hal ini merupakan salah satu perwujudan visi WIKA Beton untuk menjadi perusahaan terkemuka di bidang Engineering, Production, dan Installation.

Dengan konsep desain yang disertai teknologi inovatif ini maka proyek prestisius di kawasan Indonesia Timur ini benar-benar memaksimalkan sumber daya lokal yang ada. "Bahkan, produk beton pracetak box girder yang digunakan dalam proyek ini diproduksi langsung di pabrik Wika Beton yang berada di Makassar," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Perseroan menargetkan kontrak baru 2018 sebesar 7,56 triliun rupiah, meningkat 4,7 persen dari target kontrak baru sepanjang 2017 sebesar 7,22 triliun rupiah. Sementara kontrak carry over dari 2017 sebesar 5,43 triliun rupiah, sedangkan 2016 sebesar 3,56 triliun rupiah. Dengan demikian, total order book tahun ini sebesar 12,99 triliun rupiah, dibandingkan tahun lalu 10,79 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top