Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WSJ: AS di Ambang Resesi

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan memasuki resesi di tahun mendatang. Hal itu diwartakan Wall Street Journal edisi Senin (24/10), mengutip hasil survei terbaru para ekonom.

Menurut laporan tersebut, kemungkinan resesi di AS dalam 12 bulan ke depan adalah 63 persen, naik dari 49 persen yang diproyeksikan dalam survei WSJ sebelumnya pada Juli lalu.

Para ekonom yang disurvei mengatakan bahwa risiko telah meningkat karena upaya Federal Reserve untuk menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga utama. The Fed telah menaikkan suku bunga dana federal sebesar 75 basis poin pada masing-masing dari tiga pertemuan terakhirnya, terakhir pada September, membawa suku bunga ke kisaran 3,00-3,25 persen.

Lebih dari separuh ekonom yang disurvei mengatakan mereka memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dan bahkan melakukan "terlalu banyak", yang akan mengacaukan perekonomian.

Mereka memperkirakan produk domestik bruto negara itu berkontraksi sebesar 0,2 persen dalam dua kuartal pertama 2023, sementara dalam survei sebelumnya, mereka telah memperkirakan pertumbuhan 0,8 persen selama periode itu.

Ekonomi yang menyusut diperkirakan akan mempengaruhi pasar tenaga kerja, karena pengusaha akan dipaksa untuk memotong pekerjaan. Nonfarm payrolls diperkirakan turun sekitar 34.000 per bulan pada kuartal kedua 2023 dan 38.000 per bulan pada kuartal ketiga. Tingkat pengangguran diperkirakan akan meningkat dari 3,5 persen saat ini menjadi 3,7 persen pada Desember, dan menjadi 4,3 persen pada Juni 2023.

"The Federal Reserve memilih di antara dua kejahatan yang lebih kecil - mengambil resesi dengan peningkatan pengangguran hari ini atau mengambil risiko inflasi yang lebih korosif dan mengakar," ucap Diane Swonk dari KPMG kepada WSJ.

Sementara itu rata-rata para ekonom memperkirakan resesi akan relatif singkat sekitar delapan bulan, dan ekonomi AS akan kembali tumbuh pada akhir tahun depan. WSJ/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top