![Wisata Sambil Berkegiatan Sosial](https://koran-jakarta.com/images/article/php2pxv3d_resized.jpg)
Wisata Sambil Berkegiatan Sosial
![Wisata Sambil Berkegiatan Sosial](https://koran-jakarta.com/images/article/php2pxv3d_resized.jpg)
Setiap akan berangkat sekolah, orang tua yang berprofesi sebagai nelayan harus mengantarkan anak-anaknya. Padahal di pagi hari, mereka baru pulang dari melaut, badan terasa capek dan mata ngantuk. Akibatnya, anak-anak dibiarkan tidak masuk sekolah.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar sudah diterima masyarakat setempat. Sebelumnya, Yostia mengaku harus jemput bola dengan mengetuk rumah satu per satu untuk mengajak anak usia SD kelas 1-6 belajar bersama. Bahkan, mereka kerap diminta pungutan liar (Pungli) olah pemuda setempat, satu orang sebesar 20 ribu sampai 30 ribu rupiah.
"Sekarang masyarakat mau menerima. Pemuda yang dulu meminta Pungli, sekarang memberikan lahan parkir untuk relawan," ujar dia. Materi pelajaran pun berkembanga tidak hanya pelajaran sekolah melainkan ekosistem laut. Mereka mengenalkan ekosistem laut melalui cerita, gambar maupun kerajinan.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya