Wisata Edukasi, Galeri Nasional Indonesia
Foto: IstimewaMuseum Galeri Nasional Indonesia (GNI) resmi dibuka pada 8 Mei 1999. Proyek ini disetujui oleh Yuwono Sudharsono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Awal berdirinya GNI merupakan salah satu bentuk pendirian Pusat Pengembangan Kebudayaan Nasional. Banyak perubahan telah terjadi dalam struktur organisasi GNI, yang terakhir di bawah kepemimpinan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Gedung tersebut terletak di Konengsplein Cost 4 dan saat ini bernama Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat. Pada tahun 1817, bangunan tersebut mulai dibangun menggunakan material bekas kastil Batavia milik G.C. Van Rijk untuk mendirikan Indische Woonhuis.
Gedung tersebut juga pernah digunakan sebagai asrama khusus wanita untuk pendidikan pertama di Hindia Belanda. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan bagian dari bangunan pendidikan yang didirikan oleh Carpentier Alting Stitching (CAS) atas perintah Van Vrijmetselaren pada tahun 1900.
Museum Galeri Nasional Indonesia tidak hanya memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengapresiasi karya seni, tetapi juga memiliki akses fasilitas pendidikan.
GNI memiliki berbagai kegiatan seperti pameran, pelestarian, akuisisi, seminar, seminar, workshop, seni pertunjukan, pemutaran film, festival, lomba, dll. Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan apresiasi masyarakat terhadap dunia seni. Selain itu, GNI juga menyediakan layanan koleksi dan bimbingan penelitian bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Ada dua jenis pameran yang bisa disaksikan, yaitu pameran permanen dan pameran temporer yang bisa dinikmati pengunjung. Pameran permanen yang menampilkan 109 koleksi yang telah ditetapkan sebagai koleksi nasional yang sebagian besar merupakan karya master.
Kemudian, pameran temporer merupakan pameran seni bertema yang diadakan dalam kurun waktu tertentu. Untuk pertunjukan Pameran Temporer biasanya menampilkan karya seni modern berupa lukisan, patung, grafis, instalasi, kria, dan lain sebagainya.
Selain mengamati karya seni, pengunjung juga akan mendapatkan nilai edukasi tentang memamerkan karya seni. Acara ini yang paling sering ditemui di sini.
Pameran temporer didedikasikan untuk seni modern dalam bentuk fotografi, patung, grafik, instalasi, seni media, dll. Untuk agenda pameran sementara, pengunjung dapat mengunjungi website Galeri Nasional.
Pameran Temporer biasa diadakan di beberapa ruang seperi ruang pameran Gedung A (1.350 M²), Gedung B (2.800 M²) dan Gedung C (750 M²).
Terkadang, Galeri Nasional mengadakan seminar terkait seni di berbagai kota dan gedung GNI itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk membuktikan konsistensi dalam menghimpun peminat di bidang penelitian estetika khususnya di bidang seni rupa.
GNI memberikan layanan pendidikan di bidang seni rupa, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas masyarakat dalam bidang seni. Layanan pendidikan ini tidak hanya diberikan di Jakarta, tetapi juga di luar kota.
Di sini, sebuah rencana diskusi diatur untuk orang-orang yang ingin mengetahui lebih banyak tentang GNI. Selain itu, disediakan ruang pendidikan interaktif agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses kerja.
Museum Seni Nasional Indonesia memiliki fasilitas berupa perpustakaan untuk kepentingan umum. Laboratorium juga disediakan sebagai tempat kegiatan proteksi dan restorasi. arn
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Aris N
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal