Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 25 Jan 2025, 00:23 WIB

BMKG Sebut Aktivitas Sesar Sebabkan Gempa Bumi Empat Kali di Kolaka Timur

Peta titik gempa bumi.

Foto: ANTARA/HO-BMKG Kendari

Kendari - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut bahwa aktivitas sesar menyebabkan terjadinya gempa bumi sebanyak empat kali di wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Jumat malam, mengatakan bahwa gempa bumi pertama tersebut terjadi sekitar pukul 21:37 WITA dengan berkekuatan 4,9 magnitudo dan gempa bumi susulan terjadi pada pukul 21.56 WITA dengan kekuatan 3,2 magnitude.

"Kemudian gempa bumi susulan kembali terjadi pada pukul 21:58 WITA dan gempa bumi ke empat terjadi pada pukul 22:14 WITA dengan kekuatan 2,6 magnitudo," kata Rudin.

Dia menyebutkan bahwa episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4.06 Lintang Selatan (LS), 1.21.81 Bujur Timur (BT).

"Atau tepatnya berlokasi di darat pada Jarak 4,8 kilometer arah tenggara Lalolae pada kedalaman 10 kilometer," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dampak dari gempa bumi tersebut dengan guncangan yang dilaporkan dirasakan di Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Kendari, hingga di Kabupaten Bombana.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," jelas Rudin.

Hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

Rudin mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tambah Rudin.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.