Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Survei EIU

Wina Jadi Kota Ternyaman Dunia 2018

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Ibu Kota Austria, Wina, telah mengalahkan Kota Melbourne dalam peringkat kota paling ternyaman di dunia. Informasi itu diungkapkan dalam hasil survei tahunan yang dipublikasikan Economist Intelligence Unit (EIU) pada Senin (13/8). Sebelumnya Melbourne selama 7 tahun berturut-turut menduduki peringkat teratas pada hasil survei EIU.

Pencapaian Wina ini merupakan yang pertama bagi sebuah kota metropolitan di Eropa yang bisa menduduki puncak peringkat tahunan yang disusun oleh EIU yang mengidentifikasi kota yang paling nyaman untuk ditinggali dan jadi tempat bekerja.

Setiap tahunnya, 140 kota diberi nilai dengan angka tertinggai 100 berdasarkan sejumlah faktor seperti standar hidup, angka kejahatan, infrastruktur transportasi, akses bagi pendidikan dan kesehatan, serta stabilitas politik dan ekonomi.

Dan hasilnya, Wina meraih angka nyaris sempurna yaitu 99,1 mengalahkan Melbourne yang menduduki posisi kedua dengan nilai 98,4 dan Kota Osaka, Jepang, yang menduduki peringkat tiga.

Australia dan Kanada mendominasi posisi 10 besar dengan masing-masing menempatkan 3 kota dalam peringkat ini. Australia menempatkan Melbourne, Sydney (pada peringkat 5), dan Adelaide (pada peringkat 10). Sementara Kanada menempatkan Calgary (pada peringkat 4), Vancouver (pada peringkat 6), dan Toronto (pada peringkat 7).

"Kota yang meraih poin tertinggi umumnya adalah kota berukuran menengah di negara-negara kaya," kata peneliti dalam laporan mereka.

Peneliti juga menggarisbawahi bahwa kota yang menduduki posisi 10 besar juga memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah dimana rendahnya kepadatan penduduk bisa mendorong berbagai kegiatan rekreasi tanpa mengarah ke tingkat kejahatan yang tinggi atau membebani infrastruktur.

Buktinya, kota-kota di Australia dan Kanada yang menduduki peringkat 10 besar, memiliki rata-rata jumlah penduduk 3,2 hingga 4 orang per kilometer persegi. Angka itu jauh dibandingkan rata-rata global yang berjumlah 58 per kilometer persegi.

Sementara itu Jepang, yang juga menempatkan Tokyo dan Osaka dalam peringkat 10 besar, merupakan pengecualian karena secara nasional memiliki kepadatan penduduk 347 orang per kilometer persegi dan juga kota-kota itu amat tenar karena memiliki jaringan transportasi yang amat teratur serta standar hidup yang tinggi.

Adapun Copenhagen merupakan negara Eropa lainnya selain Wina yang menempati posisi 10 besar. Ibu Kota Denmark itu menduduki peringkat 9 dalam peringkat EIU.

Peneliti menyebut kota-kota kaya lain seperti Paris (peringkat 19), London (peringkat 48), dan New York (peringkat 57), cenderung menjadi korban ketenaran mereka sendiri karena tingginya angka kejahatan.

Dalam peringkat EIU juga disebutkan posisi juru kunci yang dinobatkan dalam lima kota yang paling tidak nyaman ditinggali adalah Damaskus di posisi juru kunci, disusul Dhaka, Lagos, Karachi, dan Port Moresby di Papua Nugini.

Dalam survei EIU juga dilaporkan kota-kota yang mengalami perbaikan jangka panjang. Kota-kota seperti Abidjan, Hanoi, Beograd, dan Tehran mengalami peningkatan terbesar dalam hal kelayakan hidup selama lima tahun terakhir hingga mencapai lebih dari lima poin persentase.

Sementara ibu kota negara Eropa yaitu Kiev di Ukraina, yang didera oleh kekerasan politik, perang saudara, dan aneksasi Crimea oleh Russia, mengalami penurunan terbesar dalam kemampuan bertahannya selama lima tahun terakhir yaitu sebanyak -12,6 persen. Kota San Juan di Puerto Rico yang hancur oleh badai tahun lalu, serta Damaskus dan Caracas, juga mengalami penurunan tajam pada periode yang sama.

Kota di Asia

Sementara itu Channel News Asia melaporkan bahwa Singapura telah kalah tipis dari Hong Kong dalam peringkat tahunan kota paling ternyaman di dunia versi EIU dengan selisih 0,1 persen.

"Hong Kong berada di posisi ke-35 dalam peringkat EIU 2018 sementara Singapura berada di peringkat ke-37," demikian lapor EIU.

Disebutkan dalam laporan EIU pada 2015, Hong Kong mengalami penurunan peringkat kota paling ternyaman di dunia versi EIU karena pada tahun itu terjadi kekhawatiran kerusuhan saat terjadi gerakan kaum muda yang dikenal dengan nama Revolusi Payung. Akibat peristiwa politik itu, Singapura bisa melejit mengalahkan Hong Kong.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top