Widari dan Susi 'Hattrick' Emas Angkat Berat
melakukan angkatan deadlift I Lifter Kalimantan Timur, Widari melakukan angkatan deadlift pada pertandingan angkat berat kelas 47 kg putri PON Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe Angkat Besi Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/9). Widari berhasil meraih emas untuk total angkatan 505 kg sedangkan medali perak diraih lifter Riau Risa Octaviani dengan total angkatan 470 kg dan perunggu diraih lifter Lampung Dwi Mardiana dengan total angkatan 405 kg.
Foto: ANTARA/Adeng BustomiJAKARTA - Lifter Kalimantan Timur, Widari, menggondol medali emas cabang angkat berat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Dia mencatatkan total angkatan 505 kilogram pertandingan kelas 52 kilogram putri, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Senin.
Widari meraih medali emas berkat catatan bagusnya angkatan 195 kilogram untuk kategori squat, angkatan 130 kilogram buat bench press, dan 180 kilogram untuk deadlift. Atlet 31 tahun itu melengkapi dua raihan medali emas PON sebelumnya di PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021.
Kemudian Lifter Jawa Barat, Susi Susanti, juga melengkapi hattrick-nya medali emas untuk angkat berat kelas 52 kilogram putri, Senin (16/9). Susi mampu mencatatkan total angkatan 462,5 kilogram untuk meraih medali emas.
Susi sebelumnya juga menyabet medali emas angkat berat kelas yang sama, di PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021. Dalam angkatan squat, Susi yang terbaik dengan beban 182,5 kilogram. Dia juga terbaik untuk pada angkatan bench pressdengan beban 125 kilogram.
Untuk angkatan deadlift, atlet 31 tahun itu memiliki catatan angkatan terbaik 155 kilogram. Dia memang ditarget medali emas dari Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi). Dia juga mengakui, diri sendiri juga memiliki target. "Jabar memang memberi target emas," jelas Susi. "Jadi, ya sebisa-bisa, harus bisa," tambah Susi.
Sepak Bola
Sementara itu, terkait kisruh sepak bola, Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA minta wasit yang memimpin pertandingan semifinal putra bertugas secara profesional.
"Kepada seluruh wasit, bertugaslah secara baik dan benar, sehingga semangat olahraga, sportivitas tetap terjaga," tandas Safrizal ZA.
Pernyataan itu disampaikan Safrizal ZA sebagai respons terhadap laga kontroversial babak perempat final sepak bola PON XXI yang mempertemukan Aceh vs Sulawesi Tengah, Sabtu (14/9). Dia mengingatkan wasit mempunyai peranan penting dalam sebuah pertandingan.
Menurutnya, jika sebuah tim harus menang dengan cara yang tidak benar, lebih baik kalah secara terhormat. Maka dari itu, wasit diharapkan benar-benar tegas dan adil.
Dia minta PSSI melakukan investigasi untuk mencari kebenarannya. Yang bersalah harus dihukum agar fair. Sementara itu, PSSI telah menurunkan wasit-wasit Liga 1 untuk memimpin pertandingan semifinal dan final. PSSI berjanji akan mengusut tuntas kasus memalukan cabang ini. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Berkaus Hitam, Pasangan Dharma-Kun Kampanye Akbar di Lapangan Tabaci Kalideres, Jakarta Barat
- IBW 2024, Ajang Eksplorasi Teknologi Blockchain Kembali Digelar
- Desa Energi Berdikari Pertamina di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi
- Genap 70 Tahun, Ini 5 Film Godzilla Kurang Terkenal yang Juga Perlu Ditonton
- Haris Azhar Temukan Data Dugaan Politisasi Hukum di Pilkada Banten