Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

WHO Peringatkan Kesepakatan tentang Pandemi Masih Bermasalah

Foto : JOEL SAGET/AFP

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengaku khawatir rencana perjanjian antisipasi pandemi global akan berantakan di tengah perselisihan dan disinformasi. Dia mengingatkan kesepakatan tentang pandemi masih bermasalah.

"Waktunya sangat singkat dan masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan. Saya memperingatkan generasi mendatang mungkin tidak akan memaafkan kita," kata Tedros kepada dewan eksekutif WHO di Jenewa, Senin (21/1).

Dikutip dari Barron, dunia terguncang oleh pandemi Covid-19, lebih dari dua tahun yang lalu dan 194 negara anggota WHO memutuskan untuk mulai membahas perjanjian internasional yang bertujuan memastikan negara-negara lebih siap menghadapi bencana kesehatan berikutnya atau untuk mencegahnya sama sekali.

Adapun rencana untuk mengesahkan perjanjian tersebut pada Majelis Kesehatan Dunia 2024, badan pengambil keputusan WHO, yang bersidang pada 27 Mei. Namun, Tedros mengatakan momentum tersebut telah diperlambat oleh sikap yang mengakar dan banjir berita palsu, kebohongan, dan teori konspirasi.

Dia memperingatkan jika tidak ada yang siap untuk mengambil inisiatif atau memberikan landasan, keseluruhan proyek berisiko tidak akan menghasilkan apa-apa.

"Kegagalan untuk mencapai kesepakatan akan menjadi kesempatan yang terlewatkan dan generasi mendatang mungkin tidak akan memaafkan kita," katanya.

Tedros mengatakan semua negara memerlukan kapasitas untuk mendeteksi dan berbagi patogen yang menimbulkan risiko, serta akses tepat waktu terhadap tes, pengobatan, dan vaksin.

Kesepakatan Kuat

Dia menyerukan kesepakatan kuat yang akan membantu melindungi anak dan cucu kita dari pandemi di masa depan.

Tedros mengatakan klaim bahwa perjanjian tersebut akan menyerahkan kedaulatan kepada WHO atau memberinya wewenang untuk memberlakukan lockdown dan mandat vaksin adalah sepenuhnya salah. "Kita tidak bisa membiarkan perjanjian bersejarah ini, tonggak sejarah dalam kesehatan global, disabotase."

Negara anggota WHO memutuskan pada bulan Desember 2021 untuk membuat instrumen internasional baru mengenai pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi, yang bertujuan untuk memastikan kelemahan yang menjadikan Covid-19 sebagai krisis global tidak akan terjadi lagi.

Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, mengingatkan negara-negara bagaimana pandemi Covid-19 telah menghancurkan sistem sosial, ekonomi, dan politik kita dan menjadi masalah bernilai triliunan dollar.

"Di tengah konflik geopolitik besar, ini adalah satu hal yang disepakati dunia," katanya.

Roland Driece dari Belanda, yang ikut memimpin perundingan tersebut, mengatakan proyek tersebut telah meringkas proses tujuh tahun menjadi dua tahun. Dia mengatakan perjanjian tersebut harus ambisius, inovatif, dan dengan komitmen yang jelas.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top