Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

WHO: Pasukan Russia di Ukraina Tak Akan Jadi Penjaga Perdamaian

Foto : ANGELA WEISS / AFP

Sekjen PBB, Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Russia Vladimir Putin, pada Senin (21/2), mengakui "kemerdekaan" dua wilayah di Donbass, Ukraina timur, yang berbatasan dengan Russia dan menjadi kantong kelompok separatis. Pengakuan itu menambah ketakutan negara-negara Barat terhadap kemungkinan perang besar di Eropa.

Para menteri luar negeri Uni Eropa tidak hanya akan menjatuhkan sanksi terhadap Putin, tetapi ke semua anggota parlemen majelis rendah Russia yang mendukung pengakuan wilayah yang memisahkan diri tersebut.

Sanksi itu meliputi pembekuan kepemilikan aset di Uni Eropa dan pencekalan ke negara-negara blok tersebut. Pihak bank yang ikut mendanai kegiatan kelompok separatis di Ukraina timur juga akan menjadi target. Selain itu, dua wilayah terkait juga akan dicoret dari pakta perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Ukraina.

Dampak sanksi baru terhadap bank dan perdagangan obligasi kemungkinan hanya sedikit. Barat saat ini lebih memilih untuk mengumpulkan paket sanksi yang jauh lebih berat, yang telah direncanakan sebagai cadangan apabila krisis meningkat.

Secara teknis, sesuai aturan prosedur Uni Eropa, 27 negara anggota diperkirakan menyetujui sanksi-sanksi ini pada pukul 10 GMT (17 WIB). Kemudian, akan ada proses "prosedur tertulis" hingga pukul 14 GMT ketika sanksi itu disahkan secara resmi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top