Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Global

WHO: "Paspor Vaksin" Tiongkok Tak Boleh untuk Perjalanan Internasional

Foto : NICOLAS ASFOURI / AFP

SERTIFIKAT KESEHATAN I Seorang warga Tiongkok sedang memperlihatkan sertifikat kesehatan digital vaksin Covid-19 yang diluncurkan oleh pemerintah Tiongkok, Selasa (9/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengatakan "paspor vaksin" Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok tidak boleh digunakan untuk perjalanan internasional.

Kepala Kedaruratan WHO, Dr Michael Ryan, menjelaskan alasannya mengapa paspor vaksin itu belum boleh digunakan untuk perjalanan internasional. "Vaksin korona belum merata di seluruh dunia. Vaksinasi tidak cukup tersedia di seluruh dunia dan tidak tersedia secara adil. Ini pertimbangan etis," Kepala Kedaruratan WHO, Dr Michael Ryan, mengatakan pada konferensi pers, Senin (8/3) waktu setempat.

WHO sebelumnya menyatakan masih belum diketahui berapa lama kekebalan bertahan dari banyak vaksin Covid-19 berlisensi. Dan, data tersebut masih dikumpulkan.

Ryan menyebutkan strategi tersebut mungkin tidak adil bagi orang-orang yang tidak bisa divaksinasi karena alasan tertentu. "Mewajibkan paspor vaksin dapat memungkinkan ketidakadilan (untuk) dicap lebih jauh ke dalam sistem," ujarnya.

Tiongkok pada Senin (8/3) meluncurkan program sertifikat kesehatan (paspor virus korona) untuk pelancong domestik.

Sertifikat digital, yang menunjukkan status vaksinasi pengguna dan hasil tes virus, tersedia untuk warga Tiongkok melalui program di platform media sosial WeChat.

Sertifikat itu diluncurkan "untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas," kata seorang juru bicara Kemenlu Tiongkok.

Namun, sertifikat kesehatan internasional saat ini hanya tersedia untuk digunakan oleh warga negara Tiongkok dan belum wajib.

Sertifikat tersebut, yang juga tersedia dalam bentuk kertas, dianggap sebagai "paspor virus" pertama di dunia.

Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk menerapkan sertifikat serupa.

Uni Eropa juga sedang menggodok "izin masuk hijau" yang akan memungkinkan warga yang sudah menerima vaksin virus korona melakukan perjalanan antarnegara anggota dan ke luar negeri.

Program Tiongkok mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pelancong.

Kode kesehatan QR dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas Tiongkok lainnya sudah digunakan untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan banyak ruang publik di negeri tembok raksasa.

Aplikasi melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau", identik dengan kesehatan yang baik, jika pengguna tidak melakukan kontak dekat dengan kasus Covid-19 terkonfirmasi atau belum melakukan perjalanan ke hotspot virus korona.

Tetapi, sistem tersebut telah memicu kekhawatiran privasi dan kecemasan karena dikhawatirkan sebagai bentuk perluasan pengawasan pemerintah terhadap aktivitas warga. n SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top