WHO Mendesak Dunia Meningkatkan Akses ke Pengobatan Infertilitas
Ilustrasi.
Terlebih, di sebagian besar negara saat ini, perawatan kesuburan sebagian besar dibiayai sendiri dan karenanya sering mengakibatkan biaya keuangan yang sangat besar. Biaya yang tinggi inilah yang sering mencegah orang mengakses perawatan infertilitas, atau bahkan dapat melambungkan mereka ke dalam kemiskinan sebagai akibat dari mencari perawatan.
"Jutaan orang menghadapi bencana biaya perawatan kesehatan setelah mencari pengobatan untuk infertilitas, menjadikan ini masalah ekuitas utama dan terlalu sering, perangkap kemiskinan medis bagi mereka yang terkena dampaknya," kata Pascale Allotey, Direktur Kesehatan dan Penelitian Seksual dan Reproduksi di WHO, termasuk Program Khusus Riset, Pengembangan, dan Pelatihan Riset Reproduksi Manusia (HRP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Atas dasar itu, WHO mendorong perlunya kebijakan dan pembiayaan publik yang lebih baik dapat secara signifikan meningkatkan akses ke pengobatan dan sebagai hasilnya melindungi rumah tangga yang lebih miskin agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan.
WHO juga mendesak perlunya ketersediaan data nasional yang lebih besar tentang infertilitas yang dipisahkan berdasarkan usia dan penyebab untuk membantu mengukur infertilitas, serta mengetahui siapa yang membutuhkan perawatan kesuburan dan bagaimana risiko dapat dikurangi.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya