Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Terobosan Medis

WHO Luncurkan Obat Tuberkulosis lewat Mulut

Foto : Istimewa

Tereza Kasaeva

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meluncurkan obat yang diberikan lewat mulut, yang diklaim lebih manjur untuk mengobati penderita tuberkulosis (TB) yang kebal obat-obatan. Sebelumnya menjelang peringatan Hari TB Sedunia pada 24 Maret lalu, WHO menyerukan untuk memberantas penyakit itu selambatnya pada 2030.

Tuberkulosis atau TB telah menjangkiti manusia selama ribuan tahun. TB tetap menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia, menewaskan hampir 4.500 orang per hari dan menjangkiti 10 juta orang per tahun.

Meskipun statistik itu suram, banyak kemajuan telah dibuat dalam diagnosis, pencegahan dan pengobatan penyakit itu. WHO mengatakan, 54 juta jiwa telah diselamatkan sejak 2000. Namun WHO memperingatkan keberhasilan itu berisiko akan hilang dengan munculnya TB yang kebal terhadap beberapa obat atau MDR-TB.

Perawatan untuk MDR-TB sekarang ini meliputi perawatan selama dua tahun dengan suntikan yang sakit dan memicu banyak efek samping yang buruk. WHO mengatakan, peluncuran program perawatan baru yang diberikan melalui mulut akan lebih manjur dalam mengendalikan penyebaran TB yang sangat mematikan.

Direktur Program TB Dunia WHO, Tereza Kasaeva mengatakan, pengobatan lewat mulut yang disarankan WHO itu jauh lebih sedikit dampak sampingnya.

"Tentu saja, pasti akan jauh lebih mudah dan tidak perlu sering mengunjungi dokter atau petugas kesehatan untuk mendapat suntikan. Tidak diragukan lagi, seperti yang kita lihat dari data, kemanjuran pengobatan itu akan jauh lebih tinggi," kata Kasaeva seperti dikutip dari kantor berita VoA edisi Jumat (29/3).

Sejauh ini pemerintah Afrika Selatan telah mengumumkan rencananya untuk menggunakan perawatan bebas injeksi itu. Kasaeva mengatakan, biaya perawatan obat yang diberikan lewat mulut itu sekitar 2.000 dollar AS, yang sebagian besar tidak terjangkau bagi negara-negara miskin.

Kasaeva mengatakan Afrika Selatan sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan farmasi untuk menurunkan harga menjadi 400 dollar AS.

WHO mengatakan Afrika Selatan adalah salah satu dari 20 negara yang paling terkena dampak TB-MDR. Negara-negara lainnya yang terdampak TB-MDR adalah Russia, Tiongkok, India, Nigeria, Pakistan, dan Vietnam. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top