WHO: Kawasan Eropa Alami Peningkatan Kasus Kematian Covid-19
COVID-19 MENINGKAT I Warga mengantre vaksinasi di Desa Unterschleissheim dekat Munich, Jerman, Kamis (18/11). WHO mengatakan Eropa adalah satu-satunya wilayah di dunia dengan jumlah kematian terkait Covid-19 meningkat minggu lalu.
Foto: CHRISTOF STACHE / AFPJENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Eropa adalah satu-satunya wilayah di dunia dengan jumlah kematian terkait Covid-19 meningkat minggu lalu, setelah naik 5 persen. Kasus melonjak 6 persen secara global, didorong oleh peningkatan di Amerika, Eropa, dan Asia.
Dalam laporan mingguannya tentang pandemi yang dikeluarkan pada hari Selasa (16/11), WHO mengatakan kematian Covid-19 di semua wilayah selain Eropa tetap stabil atau menurun pekan lalu, dengan total 50.000 di seluruh dunia. "Dari 3,3 juta infeksi baru yang dilaporkan, 2,1 juta berasal dari Eropa," katanya.
Itu adalah minggu ketujuh berturut-turut bahwa kasus Covid-19 terus meningkat di 61 negara yang dihitung WHO di kawasan Eropa, yang membentang melalui Russia hingga Asia Tengah.
Sementara itu, sekitar 60 persen orang di Eropa Barat diimunisasi penuh terhadap Covid-19, hanya sekitar setengahnya yang divaksinasi di bagian timur benua itu, di mana para pejabat berjuang untuk mengatasi keragu-raguan vaksin yang meluas.
WHO mengatakan infeksi telah turun di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara sejak Juli. Di Eropa, WHO mengatakan jumlah kasus baru tertinggi berada di Russia, Jerman, dan Inggris. Disebutkan bahwa kematian melonjak 67 persen di Norwegia dan 38 persen di Slovakia.
Pusat Pandemi
Badan kesehatan itu sebelumnya menggambarkan Eropa sebagai pusat pandemi yang berkelanjutan dan memperingatkan bahwa mungkin ada 500.000 kematian lagi pada Februari jika tindakan mendesak tidak diambil di benua itu.
Pada minggu lalu, Austria memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan orang yang tidak divaksinasi. Sedangkan Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya memperkenalkan kembali tindakan penguncian, dan Inggris memutuskan untuk meluncurkan dosis penguat vaksin untuk semua orang di atas 40 tahun.
Korea Selatan melaporkan rekor 3.292 kasus baru Covid-19, demikian menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) pada Kamis saat negara itu mulai memasuki fase pertama "hidup dengan Covid-19".
Pejabat dan para pakar telah memprediksi lonjakan infeksi setelah banyak pembatasan sosial dihapus pada awal November ini saat pemerintah melampaui target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduknya. Lebih dari 78,5 persen penduduk telah mendapatkan vaksin lengkap, termasuk 90 persen lebih populasi orang dewasa.
Menurut KDCA, lonjakan kasus serius juga dipicu oleh berkurangnya efek vaksin Covid-19 yang diberikan kepada kelompok rentan seperti kaum lansia di awal proses. Kondisi itu mengarah pada infeksi terobosan. Pada Kamis ada 506 kasus serius, yang turun dari 522 kasus sehari sebelumnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke
- Indonesia dan Russia Gelar Latgab Angkatan Laut