Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO Ingatkan Separuh Dunia Hadapi Risiko Wabah Campak

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa lebih dari separuh negara di dunia berisiko tinggi terkena wabah campak pada akhir tahun 2024. WHO menekankan perlunya tindakan pencegahan yang mendesak.

"Yang kami khawatirkan adalah tahun ini, 2024, kita memiliki kesenjangan yang besar dalam program imunisasi kita dan jika kita tidak mengisinya dengan cepat dengan vaksin, campak akan masuk ke dalam kesenjangan tersebut. Kita dapat melihat, dari data yang dihasilkan dengan data WHO oleh CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS), bahwa lebih dari separuh negara di dunia akan berisiko tinggi atau sangat tinggi mengalami wabah pada akhir tahun ini," kata Natasha Crowcroft, Penasihat Teknis Senior Campak dan Rubella WHO, dikutip dari Medical Daily, Selasa (27/2).

Crowcroft mengingatkan, infeksi campak mengalami peningkatan di seluruh dunia. Ia juga menyerukan tindakan segera untuk melindungi anak-anak, mengutip "kurangnya komitmen" dari pemerintah di tengah krisis ekonomi dan konflik saat ini.

"Kami mengalami banyak wabah campak di seluruh dunia dan negara-negara berpenghasilan menengah benar-benar menderita. Dan kami khawatir tahun 2024 akan terlihat seperti tahun 2019," ucapnya.

Campak adalah virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan infeksi yang berpotensi fatal. Infeksi ini umumnya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Campak dapat dicegah dengan dua dosis vaksin yang mengandung campak (MCV). WHO memperkirakan bahwa vaksin telah mencegah lebih dari 56 juta kematian akibat campak sejak tahun 2000.

Eliminasi campak membutuhkan kekebalan populasi yang tinggi agar penularannya dapat terputus. Campak pernah diberantas di AS pada tahun 2000 melalui program vaksin yang efektif. Namun, lebih dari 61 juta dosis MCV ditunda atau terlewatkan selama pandemi Covid-19, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Vaksinasi yang terlewat ini telah menyebabkan infeksi muncul kembali di banyak negara bagian di AS dan banyak negara di seluruh dunia. Berdasarkan laporan terbaru dari CDC, total 20 kasus campak telah dilaporkan di AS yang tersebar di Arizona, California, Georgia, Maryland, Minnesota, Missouri, New Jersey, New York City, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia.

Tahun lalu, terdapat lebih dari 306 ribu kasus campak yang dilaporkan secara global, yang mengindikasikan adanya peningkatan sebesar 79 persen dari jumlah tahun sebelumnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top