Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 16 Mei 2023, 05:31 WIB

“Waterway' Solusi Atasi Kemacetan Ibu Kota

Transportasi Air bisa jadi solusi kemacetan di Jakarta. Transportasi air bisa ini sangat mungkin terkoneksi dengan daerah di sekitar Jakarta seperti, Depok, Bekasi dan Tangerang

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Untuk mengatasi kemacetan DKI Jakarta diusulkan kembali menghidupkan lalu lintas air (waterway). Usul ini datang dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (marta), Rico Sinaga, Senin (15/5). Ini dianggap sebagai terobosan atau inovasi mengatasi kemacetan Jakarta.

Rico mengatakan salah satu terobosan yang bisa dilakukan memanfaatkan aliran Kali Ciliwung, Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB) sebagai waterway untuk transportasi publik. "Transportasi air bisa jadi solusi kemacetan Jakarta. Transportasi air ini sangat mungkin terkoneksi dengan daerah sekitar, seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang," ujarnya, Senin (14/5).

Rico menjelaskan transportasi air ini sangat mungkin direalisasikan era kepimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Terlebih, Heru telah berhasil mengakselerasi percepatan penyelesaian sodetan Ciliwung. "Kalau ini bisa direalisasikan tentu juga akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Heru karena berhasil menghadirkan transportasi air sebagai alternatif mobilitas warga," terangnya.

Menurutnya, karena memiliki jalur khusus, waterway secara otomatis bebas macet. "Saya kira ini akan betul-betul memberi alternatif bagi warga karena mereka dapat memprediksi waktu keberangkatan sampai tujuan," ungkap Rico dikutip jakartagoid. Untuk mendukung transportasi air, lanjut Rico, diperlukan sarana dan prasarana pendukung. Ini termasuk sistem manajemen air yang baik. Ini sangat dimungkinkan dengan sudah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

Kedua bendungan diresmikan Presiden Joko Widodo 23 Desember 2022. Heru Budi juga hadir dalam peresmian. "Tidak kalah penting, transportasi air juga harus terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya," ucapnya. Rico menambahkan untuk biaya merealisasikan transportasi air dapat menggunakan skema Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau melibatkan swasta.

Nanti waterway bisa dikelola BUMD tersendiri. Kalau swasta bisa menggunakan pola build operate transfer (BOT). Pemprov DKI tidak perlu mengeluarkan uang, termasuk untuk revitalisasi jembatan KBT dan KBB.

Dampak Ekonomi

Aktivis tersebut menuturkan, selain itu, akan memiliki banyak dampak ekonomi dari beroperasinya transportasi air. Sebab, transportasi Jakarta ini juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi bila bisa langsung terkoneksi dengan kapal-kapal menuju Kepulauan Seribu.

"Transportasi air tentu perlu dermaga. Dermaga juga bisa dikelola dengan baik untuk memberikan nilai tambah. Di situ, bisa ada restoran atau kafe-kafe hingga warung UMKM," bebernya. Rico mendorong pascaperesmian dan beroperasinya sodetan Ciliwung, Pemprov DKI bisa segera merumuskan tahapan-tahapan untuk merealisasikan transportasi air.

Waterway sudah dirancang dan pernah diuji coba era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dengan rute Halimun-Karet. Kemudian, pernah diuji coba rute Manggarai-Karet tahun 2007 saat Jakarta dipimpin Fauzi Bowo. Inisiasi transportasi air juga sempat dihidupkan kembali tahun 2013 dengan rute Marunda-Muara Baru oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Saya optimistis Heru dapat bersinergi dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan transportasi air. Dia akan menjadi suksesor yang baik karena dari sisi manajemen air saat ini sudah sangat memungkinkan," tandasnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.