Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Waspadai Terorisme

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Warga dari berbagai latar belakang dan lintas agama mengikuti doa bersama terkait insiden Mako Brimob di depan Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/5). Dalam kesempatan itu simpatisan mendoakan para anggota Polri yang gugur dalam insiden tersebut sekaligus mendukung Polri dalam memerangi kejahatan terorisme.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo pernah menyatakan, ancaman utama kelangsungan ideologi Pancasila bukan komunisme karena sudah tidak sekuat dan sebahaya di masa perang dingin. Yang membahayakan Pancasila adalah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.

Dua hal itu menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, juga menjadi ancama serius Pancasila dan kebinekaan Indonesia. Apalagi dengan makin berkembangnya teknologi informasi plus internet, secara tak langsung, radikalisme dan terorisme bisa disebarkan dari setiap sudut. Berbicara radikalisme dan terorisme kembali mengusik ketenteraman jagat politik Tanah Air.

Kita harus berpaling ke Markas Komando atau Mako Brimob, Kelapa DuaDepok, Jawa Barat. Dalam beberapa hari ini publik terus menanti perkembangan pascakerusuhan yang diikuti penyanderaan aparat oleh narapidana teroris di Lapas Brimob, cabang Salemba, Jakarta Pusat. Cemas, gemas, kesal, dan tentunya prihatin mengingat peristiwa Selasa (8/5) tengah malam itu, menjadi 'pukulan telak' aparat di Mako Brimob dan kepolisian pada umumnya.

Sebab para napi teroris mampu mampu merampas dan menyandera aparat, diikuti pembunuhan secara keji. Mengapa mereka masih kuat, meski di dalam penjara? Gugurnya lima Brimob dan satu lagi dalam kasus penusukan -masih di Mako Brimob- pada Kamis (10/5) memang harus menjadi evaluasi Brimob, Dirjen Lapas Kemenkumham, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang kini dipimpin Suhardi Alius.

Penyanderaan aparat oleh 155 teroris juga menjadi perhatian dunia yang sangat peduli upaya penanggulangan terorisme. Semoga penyelidikan menyeluruh dan tuntas. Sebab sepele hanya soal makanan, hanyalah pemantik dari akumulasi kekecewaan dan mungkin dendam para teroris. Dari penyelidikan diharapkan ada informasi komprehensif seperti otak penggalangan kerusuhan, penyenderaan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top