Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspor-Impor

Waspadai, Surplus Perdagangan yang Turun Bisa Berlanjut ke Defisit

Foto : ISTIMEWA

Teuku Riefky Ekonom dari LPEM FEB UI - Pada Juni 2024, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar 2,39 miliar dollar AS.

A   A   A   Pengaturan Font

Penurunan impor itu didorong oleh penurunan impor bahan baku dan barang modal, sebagian disebabkan depresiasi rupiah, yang membuat barang impor relatif lebih mahal. Impor bahan baku turun 3,41 persen (mtm) menjadi 12,36 miliar dolar AS, sementara impor barang modal turun 14,51 persen (mtm) menjadi 3,20 miliar dolar AS. Sebaliknya, impor barang konsumsi naik 2,48 persen (mtm) pada Juni 2024, mencapai 1,59 miliar dollar AS.

Penurunan impor bahan baku dan barang modal tecermin dari penurunan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia yang turun menjadi 50,7 pada Juni 2024 dari 52,1 pada Mei 2024. Meskipun masih berada di wilayah ekspansif, hal itu menandai indeks terendah dalam tiga belas bulan terakhir.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, mengatakan menurunnya surplus perdagangan karena pertumbuhan ekspor lebih rendah dari pertumbuhan impor.

"Sebab itu, perlu dicermati jenis barang impor apa yang turun, apakah dari jenis barang konsumsi atau input. Jika input, ke depannya harus dikurangi kebergantungannya. Jika barang konsumsi, nampaknya kampanye bangga produk Indonesia harus lebih diintensifkan," kata Suhartoko.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top