Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Energi - Indonesia Buka Kemungkinan Impor Minyak Mentah

Waspadai Penurunan "Lifting" Migas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Produksi minyak Indonesia saat ini merosot menjadi tinggal 576 ribu barel minyak per hari.

JAKARTA - DPR RI prihatin dengan menurunnya lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional, padahal di tengah bayang bayang kenaikan harga minyak dunia imbas memanasnya konflik Iran-Israel, semestinya lifting migas meningkat.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak pemerintah agar lebih bersungguh-sungguh dalam menjaga capaian target lifting minyak.

"Masa karena banjir, lifting anjlok. Karena listrik padam, lifting anjlok, juga kerap terjadi unplanned shutdown (stop operasi tak terencana), yang menjadi biang keladi merosotnya lifting minyak. Ini serius tidak sih ingin mencapai target lifting? Mana mungkin kita bisa mengurangi ketergantungan minyak pada impor kalau kinerja lifting minyak kita seperti ini. Sudah lebih dari lima tahun, target lifting minyak kita terus merosot," ungkap Mulyanto dikutip dari laman resmi DPR RI, Minggu (21/4).

Dia menjelaskan target lifting minyak tahun 2020 sebesar 755 ribu barel per hari. Angka ini terus turun selama lima tahun terakhir menjadi sebesar 635 ribu barel per hari di tahun 2024. Sementara realisasi tahunannya pun tidak mencapai seratus persen. Laporan lifting minyak tahun 2024 terhitung sampai tanggal 15 April adalah sebesar 576 ribu barel per hari atau hanya 90 persen dari target 2024.

"Kalau kondisinya seperti ini terus, kita semakin tergantung pada impor. Lalu, ketika harga minyak dunia naik, maka APBN kita sempoyongan untuk 'nomboki' subsidi energi," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top