Waspadai Pemudik Dini yang Bisa Picu Lonjakan Covid-19
Petugas gabungan terdiri atas dinas perhubungan dan Polres Pekalongan Kota, Jawa Tengah, sedang melakukan pemeriksaan pada pengendara di exit Tol Setono untuk antisipasi penyebaran COVID-19
Untuk menganalisa perkiraan peningkatan kasus tahun ini, angka 300 ribupemudik pada angkutan umum tahun lalu bisa menjadi rujukan, jika angka itu terlampaui maka semua pihak harus bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang lebih besar lagi.
Mengapa prediksinya tetap ada lonjakan? Beberapa yang mendasari analisa itu adalah sikap masyarakat yang belum banyak berubah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pejabat publik dan pengamat di sejumlah daerah bahkan menilai mulai kendor penerapan protokol kesehatan karena pertama terbuai oleh program vaksinasi dan kedua banyak yang mulai lelah menerapkan protokol kesehatan khususnya memakai masker dan menjaga jarak.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga sependapat, pola masyarakat dalam menghadapi pandemi ini belum berubah dan sebagian justru tidak peduli dan abai dengan protokol kesehatan menjelang musim mudik tahun ini.
Faktor lainnya adalah apakah pemerintah daerah benar-benar sudah menyiapkan sumber daya untuk melakukan 3T(testing, tracing dan treatment)untuk para pemudik.Bisa jadi puluhan daerah memang terlihat sudah siap tapi ratusan lainnya apakah sudah sungguh-sungguh menyiapkan hal itu.
Libur mudik lebaran akan berbeda dengan libur lainnya, karena budaya silaturahim atau mengunjungi kerabat melekat pada mudik Lebaran, artinya akan banyak kumpul-kumpul dalam skala mikro yang memungkinkan terjadinya penularan virus itu. Apalagi kumpul dalam keluarga akan mempunyai risiko penularan 10 kali lebih tinggi dibanding kluster lainnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya