Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspadai Mutasi Virus Korona

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai organisme yang hidup dari inang, yaitu tubuh manusia, virus Korona terus bermutasi. Mutasi ini dilakukan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya agar tetap bisa bertahan. Benarkah virus mutasi ini jauh lebih ganas?

Mutasi virus Korona di Indonesia ditemukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (Unair). UGM melalui kelompok kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) berhasil mengidentifikasi pengurutan genom utuh (Whole Genome Sequencing /WGS) dari empat isolat virus SARS-CoV-2 dari DIY dan Jawa Tengah.

UGM mengecek empat virus di laboratorium dan menemukan mutasi virus Korona D614G dari D614. Ini sebelumnya juga ditemukan di negara lain seperti Malaysia dan Filipina.

Mutasi dari tiga isolat virus yang telah dipublikasikan di GlobalInitiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merupakan bagian dari total 24 virus yang diteliti di Indonesia. Sembilan virus di antaranya sudah bermutasi. Tiga di antaranya dari DIY dan Jateng.

Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr Gunadi, SpBA, PhD, mengatakan, virus SARS-CoV-2 bermutasi sebagai upaya adaptasi untuk bertahan hidup. Virus yang telah bermutasi 75 persen ini beradaptasi dengan host atau inangnya kerena merasa tidak cocok.

"Virus ini sebelum 1 Maret baru 10 persen yang bermutasi. Tetapi dia kan sudah mulai tahu kalau tetap bertahan dengan D614 akan hancur oleh antibodi manusia atau apa pun. Maka, dia bermutasi menjadi G614," papar Gunadi.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top