Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspadai Bahaya Penyakit Lambung, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Asam lambung atau maag akut dan juga GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan penyakit tidak menular yang kejadiannya meningkat di masa pandemi Covid-19. Tercatat dalam studi di Amerika Serikat selama pandemi, penjualan obat antasida atau pereda gejala asam lambung meningkat sangat signifikan karena banyaknya masyarakat yang mengalami stres di masa sulit ini.

Apa sebenarnya maag akut itu?

Sebenarnya istilah 'akut' tidak ada hubungannya dengan tingkat keparahan suatu penyakit, begitu pula dengan istilah 'kronis'. Keduanya digunakan untuk menggambarkan waktu atau durasi penyakitnya.

Sementara penyakit maag, atau gastritis, merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada lapisan perut, yang menyebabkan sakit perut dan nyeri.

Dikutip dari Livestrong, kondisi akut terjadi mendadak dan memburuk dengan cepat. Sementara kondisi kronis berkembang atau memburuk perlahan dan berlangsung lama. Penyakit maag akut dapat berubah menjadi maag kronis jika tidak diobati dengan baik.

Situs Healthline menyebutkan bahwa maag akut merupakan peradangan atau pembengkakan mendadak pada lapisan perut. Kendati menyebabkan rasa sakit yang parah dan mengganggu, namun bersifat sementara.

Di sisi lain, maag kronik terjadi lebih lambat dan berlangsung lama. Rasa sakit yang dirasakan penderitanya lebih intens, kendati berkembang perlahan. Dan bertahan lama.

Apa yang menyebabkan maag akut?

Maag akut terjadi ketika lapisan lambung seseorang rusak atau lemah, sehingga memungkinkan asam lambung melukai lambung.

Ada beberapa hal yang dapat merusak lapisan lambung, yang kemudian menyebabkan maag akut. Di antaranya adalah infeksi bakteri seperti H.pylori, konsumsi alkohol berlebihan, NSAID (obat anti inflamasi non steroid), dan steroid. NSAID dan steroid merupakan penyebab maag akut yang paling umum.

Penyebab lain yang tidak terlalu umum adalah infeksi virus, stress berat, kelainan autoimun yang dapat menyebabkan sistim kekebalan tubuh justru menyerang lapisan lambung, penyakit pencernaan, refluks empedu, penggunaan kokain atau narkoba, operasi, gagal ginjal, maupun sesak nafas sehingga membutuhkan alat bantu pernafasan.

Sering kali maag akut tidak menampakkan gejala. Akan tetapi sebagian orang dapat merasakan gejalanya, dari yang paling ringan sampai yang berat. Seperti kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, pendarahan lambung, mual, muntah, muntah darah, rasa sakit pada perut bagian atas, serta perasaan begah pada perut.

Biasanya maag akut dapat sembuh tanpa pengobatan, dan mengonsumsi makanan yang lembut, rendah serat, tidak pedas, dan dimasak dapat membantu mempercepat proses penyembuhannya.

Akan tetapi, tidak sedikit orang yang membutuhkan perawatan untuk maag akut. Lamanya pengobatan dan pemulihannya tergantung pada penyebab penyakit maag yang diderita. Maag akut yang disebabkan karena infeksi bakteri H. pylori membutuhkan antibiotik selama beberapa waktu.

Penyakit maag yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan perdarahan lambung dan kebocoran usus. Dikutip dari Kumparan, kedua hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan kematian.

Kita dapat menghindari penyakit maag dengan mulai memperhatikan tubuh kita. Lakukan perubahan gaya hidup agar dapat terhindar dari, atau menurunkan, gejala maag akut.

Jauhi atau kurangi konsumsi alkohol, hindari atau kurangi makanan yang pedas, digoreng, serta makanan yang terlalu asam, makanlah dalam jumlah kecil namun sering dan teratur, kurangi stres dan hindari obat-obatan yang dapat melukai lapisan lambung, seperti NSAID atau aspirin.

Cuci tangan dengan air dan sabun secara teratur dan sebelum makan serta memasak makanan hingga benar-benar matang, juga dapat mengurangi risiko terkontaminasi bakteri H. pylori penyebab maag akut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top