Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada, Sering Ngantuk saat Puasa Tanda Tubuh Tidak Bugar

Foto : Medical News Today

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Tak jarang rasa kantuk menghantui saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Namun, terkadang rasa kantuk tersebut perlu diwaspadai.

Pembimbing Kesehatan Kerja Muda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Bonnie Medana Pahlavie mengatakan, sering mengantuk saat berpuasa bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang tidak bugar.

"Mengantuk (saat puasa) itu salah satu warning bahwa tubuh kita dalam keadaan tidak bugar," kata Bonnie, dikutip dari Antara, Kamis (13/4).

Bonnie menjelaskan, bugar adalah kondisi satu tingkat di atas sehat, di mana tubuh memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dalam durasi yang relatif lama tanpa kendala yang berarti.

"Bugar itu next level-nya dari sehat. Orang sehat, belum tentu bugar. Tapi orang bugar, tentu sehat," ucapnya.

Penyebab tubuh tidak bugar saat berpuasa di antaranya kurang istirahat atau buruknya kualitas tidur, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan, tidak mengonsumsi gizi seimbang, dehidrasi, hingga kurangnya aktivitas fisik.

Ia menambahkan, perlu memperhatikan komponen untuk mengetahui apakah tubuh sedang dalam kondisi bugar atau tidak. Adapun komponen tersebut yang berhubungan dengan kesehatan dan komponen yang berhubungan dengan keterampilan.

Komponen yang berhubungan dengan kesehatan adalah kekuatan otot, komposisi tubuh atau indeks massa tubuh (IMT), kelenturan atau fleksibilitas tubuh, dan daya tahan jantung dan paru. Sedangkan komponen yang berhubungan dengan keterampilan adalah kecepatan dalam menggerakkan tubuh, kecepatan reaksi terhadap rangsangan, power untuk bekerja secara eksplosif, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi seluruh bagian tubuh.

Lebih lanjut, kata Bonnie, setiap orang bisa melakukan pengukuran terhadap kebugaran tubuhnya secara mandiri dengan dua metode yaitu rockport atau berlari kecil sejauh 1,6 kilometer dan tes jalan selama enam menit.

"Kalau rockport, yang dihitung adalah waktunya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berlari sejauh 1,6 kilometer. Sedangkan tes jalan enam menit yang dihitung adalah jaraknya, seberapa jauh dia bisa berjalan dalam waktu tersebut," ujar Bonnie.

Saat ini, pengukuran kebugaran dapat dilakukan lebih mudah dengan mengunduh aplikasi SIPGAR yang dikembangkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI. Melalui aplikasi tersebut, pengguna akan mengetahui status kebugaran tubuhnya lalu mendapatkan rekomendasi latihan fisik dan olahraga yang sesuai guna meningkatkan kebugaran.

Adapun cara untuk meningkatkan kebugaran saat puasa secara umum, menurut Bonnie, adalah dengan memilih asupan yang baik saat sahur, kelola istirahat dengan baik, berolahraga, dan tidak berbuka puasa secara berlebihan.

"Dengan begitu kita bisa meningkatkan imunitas dan kebugaran kita. Produktivitas pun akan meningkat, begitu juga dengan ibadah tentu akan meningkat," tutur Bonnie.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top