Waspada, Pelaku Perdagangan Orang Masih Berkeliaran. Keberangkatan CMPI Ilegal ke Malaysia Digagalkan
Pada saat verifikasi dokumen korban CPMI ini tidak memenuhi syarat bekerja ke luar negeri melalui Kepri karena terdapat perbedaan identitas antara data di KTP dengan di paspor
Foto: istimewaJAKARTA-Tim berhasil menggagalkan keberangkatan satu Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Malaysia. CPMI itu rencananya diberangkatkan secara ilegal atau non prosedural melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu, 1 Februari 2025.
Menteri P2MI/BP2MI, Abdul Kadir Karding menuturkan, korban CPMI tersebut perempuan asal Karawang, Jawa Barat berusia 54 tahun. "Pada saat verifikasi dokumen korban CPMI ini tidak memenuhi syarat bekerja ke luar negeri melalui Kepri karena terdapat perbedaan identitas antara data di KTP dengan di paspor,"ucapnya, Minggu (2/2)
Dari pendalaman lewat wawancara terhadap korban papar Karding, diperoleh informasi yang bersangkutan hendak diberangkatkan bekerja di Malaysia dengan cara-cara yang telah diatur oleh tersangka inisial AT, lelaki berusia 55 tahun asal Serang, Banten.
Tersangka AT mengatur keberangkatan korban CMPI ini mulai dari ditempatkan di rumahnya di Serang, Banten. Kemudian, istri tersangka AT ikut membantu dengan mengantarkan korban menuju Tanjung Pinang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Di Tanjung Pinang, korban ditempatkan di rumah kontrakan tersangka menunggu waktu berangkat ke Malaysia.
"Korban mengaku telah diatur berangkat ke Malaysia bersama-sama tersangka. Di Malaysia, korban akan dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga,"papar Menteri Karding
Mendapatkan informasi tersebut, tim berkoordinasi dengan Kapos Internasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pengusutan keberadaan tersangka AT melalui pengecekan daftar nama penumpang.
Tim kemudian mengamankan tersangka AT di terminal keberangkatan Internasional Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang dan membawanya ke kantor Helpdesk Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri.
Koordinasi dilanjutkan dengan Polri terkait dengan adanya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini. Tersangka AT dan korban kemudian dibawa ke Polres Tanjungpinang untuk dimintai keterangan. Sementara istri tersangka AT diduga terlibat dalam kasus TPPO ini masih dalam pengembangan penyelidikan.
"Saya selaku Menteri P2MI tidak lelah mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri menempuh jalur prosedural agar terhindar dari kasus TPPO dan sikap ketidakadilan,"tegasnya
Dirinya mengapresiasi semua pihak yang mendukung upaya pencegahan dalam memberikan pelindungan terhadap CPMI/PMI. "Saya berharap tersangka mendapat hukuman setimpal sesuai dengan aturan yang berlaku,"harapnya
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Literasi Jadi Kunci Pencegahan Pinjol Ilegal dan Judol
- 5 Siaga Banjir, Curah Hujan di Jakarta saat Ini Hampir Sama dengan Tahun 2020
Berita Terkini
- Antisipasi Gejolak Harga Pangan, Bapanas Instruksikan Pemda Rutin Cek Pasar
- Dugaan Pengavelingan Hutan Mangrove Maros Masih Diselidiki Polda Sulsel
- Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Kemenkop dan Dekopin Berkolaborasi Kembangkan Koperasi
- Antusiasme Tinggi! 30 Ribu UMKM Daftar Jadi Mitra MBG
- Matheus Cunha Pilih Setia Bersama Wolverhampton