Waspada! Ini Prediksi BMKG tentang Dampak El Nino di 2023
Anggota Manggala Agni Pondok Kerja Sepaku memadamkan karhutla di Penajam, Kaltim, Jumat (14/10) setelah mendapat informasi dari BMKG adanya titik panas di kawasan itu.
Foto: Antara/ HO Manggala AgniJAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir yang terhitung sejak 2020, 2021, dan 2022.
Dwikorita menuturkan kondisi kemarau yang lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir mengakibatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga pencegahan harus dilakukan sejak dini sebagai bentuk antisipasi.
Menurut dia daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan adalah Sumatera dan Kalimantan.
BMKG memprediksi sampai enam bulan ke depan hujan bulanan akan didominasi oleh kategori normal. Meskipun, secara volume curah hujan bulanan tahun ini relatif menurun dibandingkan curah hujan bulanan selama tiga tahun terakhir.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau pada Maret sampai Mei 2023.
Ketika periode peralihan musim tersebut, maka pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai kemunculan fenomena cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin puting beliung, petir, dan angin kencang.
Menurut dia, meskipun periodenya singkat namun tidak jarang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Pertamina Patra Niaga Gandeng LAPI ITB Investigasi Kualitas Pertamax