Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Selatan Banten

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Ilustrasi - Seorang anak melihat penahan gelombang yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan waspada gelombang tinggi di selatan Banten yang mencapai 2,50 meter, sehingga berbahaya bagi pelayaran di perairan itu.

"Kami sudah menyampaikan peringatan waspada itu kepada nelayan dan pengelola tempat pelelangan ikan, pengelola wisata pesisir, juga BPBD setempat," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang, dalam keterangan di Lebak, Kamis (7/12).
Peringatan kewaspadaan itu, kata dia, guna menghindari kecelakaan laut, sehingga perlu dipatuhi oleh pelaku pelayaran, wisatawan, dan masyarakat pesisir.
Tinggi gelombang di perairan selatan Banten sepanjang hari ini dengan ketinggian antara 1,25 sampai 2,50 meter, sedangkan perairan Samudera Hindia 2,0 sampai 4,0 meter.
Begitu juga di perairan Selat Sunda bagian selatan dengan ketinggian antara 1,25 sampai 2,50 meter.

Menurutnya, tinggi gelombang seperti itu cukup membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa, khususnya bagi pelaku pelayaranseperti perahu nelayan, kapal feri, dan tongkang. Selain itu juga wisatawan dan masyarakat tetap waspada gelombang tinggi tersebut dengan tidak berenang di sekitar pesisir pantai.
"Kami mengimbau pelaku pelayaran dan wisatawan serta warga pesisir waspada cuaca buruk di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, karena bisa menimbulkan kecelakaan laut," katanya.
Sementara itusejumlah nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Kabupaten Lebak, mengatakan mereka hingga kini masih melakukan aktivitas melaut, namun cukup waspada dan hati-hati menghadapi gelombang tinggi .
"Kami cukup mengenal karakter gelombang di sini, sehingga bisa melaut dengan melintasi jalur yang aman," kata Wahid (45), seorang nelayan di TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top