Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Surabaya Antusias Bantu Pengamanan Gereja

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Tinjau Pengamanan - Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin (tengah) bersama Gubernur Jatim, Soekarwo, dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, meninjau pengamanan di salah satu gereja di Surabaya, Minggu (20/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Sore itu, suasana di depan Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, tidak seperti biasa. Bagian depan pintu masuk yang biasanya di hari Minggu padat oleh kendaraan jemaat, tampak kosong. Sejumlah barikade berwarna merah dan garis pembatas terbentang membentuk sebuah area kosong yang dipenuhi karangan bunga.

Salah satu petugas keamanan gereja, Mulyadi, mengatakan pengosongan bagian depan gereja sengaja dilakukan sebagai antisipasi keamanan pasca-aksi serangan bom baru-baru ini. Parkir kendaraan roda empat milik jemaat memang ditempatkan sekitar 20 meter ke arah selatan. Tapi jemaat sudah maklum, tidak ada yang keberatan karena ini demi kepentingan bersama.

Rekannya, Antonius, menambahkan, sejak peristiwa serangan yang menimpa gereja dengan 500 jemaat itu, keamanan memang diperketat. Setiap jemaat yang akan masuk halaman gereja akan menjalani pemeriksaan barang bawaan, dan alat pendeteksi logam.

"Keamanan memang ditingkatkan, tapi belum ada tambahan tenaga pengamanan. Kalau dari polisi dan unsur masyarakat memang ada tambahan," ujar Antonius.

Antonius menambahkan, meski hari itu adalah kebaktian minggu pertama pascaserangan, namun antusias jemaat gereja tidak berkurang, bahkan justru bertambah. "Pelaksanaan ibadah tetap, sembilan kali sehari. Untuk umum empat kali, sisanya pemuda satu kali, remaja satu kali, dan anak-anak tiga kali. Awalnya kami kira akan sepi, ternyata tetap ramai, bahkan tambah banyak yang datang," kata dia.

Warga Antusias

Upaya pengamanan tempat ibadah umat Kristiani di Surabaya, tidak hanya dilakukan oleh aparat TNI dan Polri. Berbagai elemen masyarakat juga antusias berpartisipasi mengamankan jalannya kebebasan beragama, seperti ormas pemuda keagamaan, perguruan silat, bahkan komunitas suporter sepak bola.

Contohnya, sebanyak 30 Bonek--(suporter Persebaya) yang tergabung dalam Komunitas Bonek Tegalsari ikut melakukan pengamanan sejumlah gereja di wilayah Kecamatan Tegalsari. Pengamanan bersama gabungan aparat dilakukan oleh berbagai komunitas yang ada di lima kelurahan, antara lain di Jalan dr Soetomo, Jalan Tegalsari, Jalan Keputran, Jalan Kedungdoro, dan Jalan Wonorejo.

Koordinator Bonek Kecamatan Tegalsari, Indra Yuli, mengatakan keterlibatan Bonek tidak hanya terbatas dalam pengamanan gereja pascaledakan bom 13 Mei 2018, tetapi sebelumnya sudah terlibat aktif dalam berbagai upaya keamanan, seperti pada perayaan Natal, Idul Fitri, dan hari keagamaan lainnya.

Selocahyo/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top