Warga Rohingya Tak Mau Pulang ke Myanmar Jika Harus Dikurung Lagi di Kamp
Pengungsi Rohingya turun diselamatkan dari perahu.
Namun, delegasi Myanmar mengunjungi kamp pada bulan Maret untuk memverifikasi beberapa ratus orang yang kembali untuk proyek percontohan repatriasi.
Seorang pejabat Bangladesh mengatakan proyek itu akan melibatkan sekitar 1.100 pengungsi tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan. Upaya untuk memulai repatriasi pada 2018 dan 2019 gagal karena para pengungsi, yang takut akan kekerasan, menolak untuk kembali.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan setiap pengungsi memiliki "hak yang tidak dapat dicabut" untuk kembali ke negara asalnya, tetapi pengembalian itu juga harus sukarela.
"UNHCR berpendapat bahwa dialog dengan pengungsi Rohingya adalah suatu keharusan untuk membuat keputusan yang tepat," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kunjungan ini adalah bagian penting dari kepulangan pengungsi secara sukarela, memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mengamati kondisi di negara asal mereka secara langsung sebelum kepulangan dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi tentang kepulangan," katanya lebih lanjut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya