Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Warga Panik akibat Gempa 6,9 SR

Foto : ANTARA/SOFI MAHALILI

MENYELAMATKAN DIRI - Warga dan pasien berada di luar Rumah Sakit Malimping, Lebak, Banten, berhamburan ke luar rumah sakit menyelamatkan diri, menghindari bahaya gempa berkekuatan 6,9 magnitudo, Jumat (2/8) pada pukul 19.03 WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gempa berkekuatan 6,9 magnitudo terjadi Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Guncangan yang terasa selama lima menit itu sempat membuat warga di sejumlah daerah panik, berlari, dan berhamburan keluar dari rumah dan gedung-gedung mencari tempat yang aman.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menjelaskan episentrum (pusat gempa) terletak di 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kooordinat episentrum berada pada 7,32 derajat Lintang Selatan dan 104,75 derajat Bujur Timur. "Kedalaman pusat gempa 48 km," kata Dwikorita dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).

Gempa ini terjadi akibat pergerakan lempeng Indo-Australia. "Gempa dangkal akibat deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia," kata dia. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa Banten ini.

Pukul 21.35 WIB, BMKG mencabut peringatan dini tsunami itu. "Diakhiri bukan dicabut. Kami menyatakan pukul 21.35 WIB peringatan dini tsunami telah berakhir," kata Dwikorita. Intensitas guncangan gempa ini dirasakan bervariasi dari Lampung hingga Sumbawa Barat.

Guncangan gempa dirasakan di daerah Liwa, Tanggamus, Bandar Lampung, Kruwi, Surade Sukabumi, dan Pandeglang. "Dan daerah-daerah tersebut mengalami guncangan skala IV-V MMI. Artinya, getaran dirasakan hampir semua penduduk dan barang besar bergoyang," sambungnya. Terasa sampai Lombok
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top