Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina

Warga Kherson Didesak untuk Mengungsi

Foto : AFP

Warga Mengungsi lWarga Kherson tiba di stasiun kereta di Kota Dzhankoy, Crimea, pada Jumat (21/10). Mereka keluar dari Kherson setelah terjadi serangan balasan Ukraina yang intens ke arah kota mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Pihak berwenang pro-Russia pada Sabtu (22/10) mendesak penduduk di wilayah Kherson selatan, yang telah telah dicaplok Moskwa, agar segera meninggalkan kota utama seiring makin intensnya serangan balasan Ukraina.

Seruan itu disampaikan tak lama setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa Russia telah meluncurkan 36 roket semalam dalam sebuah serangan besar-besaran, menyusul terjadinya serangan pada infrastruktur energi yang mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh negeri.

Saat ini pasukan Ukraina dilaporkan telah bergerak maju di sepanjang tepi barat Sungai Dnieper dan mengarah menuju kota utama di wilayah Kherson. Kota Kherson sendiri merupakan kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Moskwa.

"Karena situasi tegang di garis depan, meningkatnya bahaya penembakan massal kota, dan ancaman serangan teroris, semua warga sipil harus segera meninggalkan kota dan menyeberang ke tepi kiri Sungai Dnieper," kata pihak berwenang pro-Russia di kawasan itu melalui media sosial.

Seorang pejabat yang ditempatkan di Moskwa di Kherson, Kirill Stremousov, mengatakan kepada kantor beritaInterfaxpada Sabtu bahwa sekitar 25.000 orang telah kabur dari Kherson.

Sementara awak mediaAFPpada Jumat (21/10) melaporkan bahwa penduduk Kherson yang menaiki kereta menuju Russia selatan telah tiba di sebuah stasiun kereta di Kota Dzhankoy di utara Crimea, sebuah semenanjung yang dicaplok Moskwa dari Ukraina pada 2014.

Sasar Fasilitas Energi

Pada saat bersamaan, wakil kepala kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, melaporkan bahwa lebih dari satu juta rumah tangga di Ukraina dibiarkan tanpa listrik menyusul serangan Russia terhadap fasilitas energi di seluruh negeri.

Sebelumnya operator energi nasional Ukraina melaporkan bahwa serangan terbaru Russia menargetkan infrastruktur energi di barat Ukraina dan sejumlah pejabat di beberapa wilayah negara yang dilanda perang melaporkan pemadaman listrik.

"Russia melakukan serangan misil lain pada fasilitas energi dari jaringan utama wilayah barat Ukraina," kata pihak operator energi Ukraina, Ukrenergo, di media sosial.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, lewat cuitannya diTwitterjuga menulis bahwa pada Sabtu Ukraina dihujani serangan misil Russia yang menyasar infrastruktur sipil penting. Karena serangan itu Kuleba mendesak agar sekutu Kyiv untuk mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, Russia pada Sabtu telah menembakkan 17 misil jelajah dari jet tempur dan setidaknya 16 misil jelajah Kalibr diluncurkan dari kapal perang di Laut Hitam. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top