Warga Inggris yang Bertempur untuk Ukraina Dilaporkan Tertangkap
Rusia biasanya mengklaim bahwa pejuang asing yang ditangkapnya adalah tentara bayaran dan tidak berhak mendapatkan perlindungan sebagai tawanan perang berdasarkan hukum internasional.
Foto: IstimewaMOSKOW - Seorang warga negara Inggris baru-baru ini dilaporkan telah ditangkap oleh pasukan Rusia di wilayah Kursk saat bertempur untuk Ukraina .
Dari The Guardian, dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegram Rusia yang pro-perang pada hari Minggu (24/11), seorang pria yang mengenakan seragam tempur mengidentifikasi dirinya sebagai James Scott Rhys Anderson, berusia 22 tahun dari Inggris.
Pria itu, yang berbicara dengan aksen Inggris, mengatakan bahwa dia bertugas sebagai pemberi sinyal di tentara Inggris hingga 2023 sebelum bergabung dengan Legiun Internasional di Ukraina untuk berperang melawan Rusia.
Dalam rekaman yang belum diverifikasi, pria yang ditangkap tampak dengan tangan terikat. Tidak jelas kapan klip itu direkam.
Sejak presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengeluarkan seruan pada bulan Februari 2022 agar warga negara asing ikut bertempur, ribuan orang dari seluruh dunia telah melakukan perjalanan ke Ukraina. Banyak yang telah bergabung dengan unit-unit seperti International Legion, yang dikenal sebagai kelompok asing paling selektif dan beroperasi sebagai bagian dari unit militer dalam pasukan darat Ukraina.
Yuri Podolyaka, seorang blogger militer pro-Kremlin yang populer, menulis di Telegram bahwa Anderson ditangkap di dekat desa Plekhovo di wilayah Kursk, Rusia.
Rusia biasanya mengklaim bahwa pejuang asing yang ditangkapnya adalah tentara bayaran dan tidak berhak mendapatkan perlindungan sebagai tawanan perang berdasarkan hukum internasional.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya “memberikan dukungan kepada keluarga seorang pria Inggris menyusul laporan penahanannya”.
Pasukan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di wilayah Kursk sejak 6 Agustus, ketika Kyiv mengejutkan Moskow dengan serangan asing terbesar di tanah Rusia sejak perang dunia kedua dan kemudian merebut 100 desa di area seluas lebih dari 1.300 km persegi.
Pada hari Minggu, Reuters melaporkan bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 40 persen wilayah yang awalnya direbutnya di wilayah Kursk setelah pasukan Rusia, yang didukung oleh 11.000 tentara Korea Utara, melancarkan gelombang serangan balasan.
Pada musim panas tahun 2022, dua warga negara Inggris yang ditangkap saat bertempur di Mariupol sebagai anggota marinir Ukraina dijatuhi hukuman mati setelah persidangan sandiwara di pengadilan di Ukraina timur yang diduduki Rusia.
Orang-orang itu kemudian dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh Arab Saudi.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 2 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 3 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 4 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- 5 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
Berita Terkini
- Polri Pastikan Persiapan Akhir Pilkada Bersama Penyelenggara Pemilu dan TNI
- Egi-Syaiful Siap Latih dan Dampingi Pedagang Lampung Selatan Adaptasi dengan Teknologi
- IDI Kabupaten Boyolali Bagikan Informasi Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Diare
- Di Korea Selatan, Negara-negara Bertemu untuk Mengatasi Krisis Plastik Global
- Menhan Tegaskan Kekuatan Global Perlu Hormati Kedaulatan NKRI