Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam I Warga Bantaran Kali Akan Direlokasi

Warga Ibu Kota Diminta Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Foto : ANTARA /Akbar Nugroho Gumay

Warga berjalan melintasi banjir yang merendam kawasan RW 5, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI Jakarta ­berencana merelokasi warga yang tinggal di daerah yang ­rendah termasuk yang ­tinggal di ­bantaran ­sungai.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta warga Jakarta siap menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk siap siaga, aparat juga siap siaga dalam melakukan pencegahan cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi banjir di sejumlah titik di Jakarta," kata Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di BPBD, DKI Jakarta, Kamis (18/2).
Riza menyebutkan menerima laporan bahwa sedikitnya 20 rukun tetangga (RT) di Ibu Kota telah terendam banjir, Kamis sore.
"Banjir update-nya ada 20 dari 30.460 RT. Jumlahnya kecil," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis malam.
Riza menuturkan pemerintah sudah berupaya maksimal dalam mencegah dan menanggulangi banjir di Ibu Kota, bahkan tadi siang, pihaknya telah meninjau langsung pusat informasi bencana dan logistik BPBD DKI dalam menghadapi potensi bencana bersamaan peringatan dini hujan ekstrem hingga akhir pekan ini.
"Mudah-mudahan berkat kerja sama yang baik, Pemprov, aparat dan masyarakat kita dapat mengendalikan banjir ke depan," ujarnya.

Penyebab Banjir
Pemerintah Provinsi DKI, ucap Riza, telah menyiapkan 256 ekskavator dan 260 truk pembuang (dump truk) untuk menghadapi potensi banjir, serta, pemerintah juga akan menambah jadwal pengoperasian pengerukan lumpur dari satu menjadi dua sif.
"Lalu kami siagakan petugas dua sif dari asalnya satu sif. Jadi, ada percepatan pengerukan," ucapnya.
Menurut Riza, penyebab Jakarta banjir, salah satunya adalah karena Jakarta yang berada di dataran rendah, serta beberapa lokasi berada di dataran yang lebih rendah dibanding wilayah lainnya seperti di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Dulu juga di daerah tersebut tanahnya diambil dikeruk dan diuruk untuk kawasan Senayan yang tanahnya ditinggikan. Sekarang daerah tersebut seperti kubangan, kalau hujan ya banjir," ucapnya.
Karenanya, kata Riza, untuk ke depan Pemprov DKI berencana akan merelokasi masyarakat yang tinggal di daerah yang rendah termasuk yang tinggal di bantaran sungai.
"Ke depan secara bertahap kita akan pindahkan. Sekarang, kita juga terus membangun Rusunawa, Rusunami dan memindahkan warga yang ada di pinggiran dan terus melakukan program normalisasi sungai, naturalisasi sungai dan sebagainya," tutur dia.
Riza menambahkan ada tiga faktor penyebab Jakarta banjir, pertama kedua banjir kiriman dari Bogor, kedua banjir rob yang berasal dari laut, dan ketiga hujan yang berasal dari hujan lokal. Untuk itu, ia berharap agar banjir tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi dampak hujan lebat untuk banjir yang dapat terjadi di beberapa provinsi mulai Jumat (19/2) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (20/2).
"Peringatan siaga dampak banjir sebagai dampak hujan lebat dikeluarkan untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Utara," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, di Jakarta, Kamis (18/2).
Kabupaten/kota yang berstatus siaga banjir di Jawa Barat adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, dan Kabupaten Sumedang.
Selain mengeluarkan peringatan status siaga banjir sebagai dampak hujan lebat, BMKG juga mengeluarkan peringatan status waspada untuk beberapa daerah.
Provinsi dengan peringatan status waspada adalah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku. jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top