Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Ekuador Memilih Presiden Baru di Tengah Perang Narkoba

Foto : AP

Seorang pemilih melihat seorang tentara yang menjaga TPU saat pilpres cepat di Quito, 20 Agustus 2023. Pemilihan khusus diadakan setelah Presiden Guillermo Lasso membubarkan Majelis Nasional melalui dekrit pada bulan Mei untuk menghindari pemakzulan.

A   A   A   Pengaturan Font

QUITO - Warga Ekuador memilih presiden baru pada Minggu (15/10) di tengah perang narkoba yang berdarah-darah dan serangkaian pembunuhan politik.

Finalis yang tersisa - pengacara Luisa Gonzalez (45) dan pewaris kerajaan pisang Daniel Noboa (35) - berkampanye dengan rompi anti-peluru ketika ketakutan mencengkeram negara yang dulunya damai.

Keduanya berjanji untuk memprioritaskan menyelesaikan masalah kekerasan yang meningkat.

Kekhawatiran utama warga Ekuador, menurut jajak pendapat baru-baru ini, adalah kejahatan dan ketidakamanan di negara di mana tingkat pembunuhan meningkat empat kali lipat dalam empat tahun hingga tahun 2022. Sekitar 54.000 polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan pemungutan suara.

Sudah lama menjadi tempat berlindung para eksportir kokain utama Kolombia dan Peru, kekerasan meledak di negara Amerika Selatan ini dalam beberapa tahun terakhir ketika geng-geng musuh yang memiliki hubungan dengan kartel Meksiko dan Kolombia bersaing untuk mendapatkan kendali.

Pertempuran tersebut menyebabkan sedikitnya 460 narapidana dibantai di penjara sejak Februari 2021.

Pertumpahan darah meluas ke jalan-jalan, geng-geng yang menggantungkan mayat tanpa kepala di jembatan kota dan meledakkan bom mobil di luar kantor polisi untuk unjuk kekuatan.

Sekitar 3.600 warga Ekuador telah dibunuh sepanjang tahun ini, menurut Observatorium Kejahatan Terorganisir Ekuador, termasuk hampir selusin politisi.

Pada bulan Agustus, kekerasan merenggut nyawa jurnalis anti-korupsi dan anti-kartel serta calon presiden Fernando Villavicencio, yang tewas dalam rentetan tembakan senapan mesin ringan setelah pidato kampanye.

Dia telah melakukan pemungutan suara di tempat kedua.

Keadaan darurat diumumkan setelah pembunuhan Villavicencio, dan Noboa serta Gonzalez sama-sama berkampanye dengan pengamanan ketat.

Wartawan yang mengikuti mereka juga harus mengenakan jaket dan helm pelindung serta bepergian dengan kendaraan lapis baja.Banyak yang menerima ancaman pembunuhan.

Tujuh tersangka pembunuhan Villavicencio terbunuh di penjara.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top