Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wabah Penyakit

Warga Bekasi Diminta Waspada DBD

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Warga Kota Bekasi, diminta mewaspadai ancaman demam berdarah dengue (DBD) mengingat tingginya angka kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut. "Jangan bilang peduli DBD jika belum menjadi Jumantik di rumah sendiri. Tagline ini diharapkan bukan sekadar kalimat namun dijalankan setiap warga Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, di Bekasi, Jumat (10/6).
Dia mengatakan, kepedulian warga dalam memberantas sarang nyamuk dengan menjadi juru pemantau jentik (Jumantik) di rumah sendiri menjadi penting agar kasus DBD di Kota Bekasi dapat terus berkurang.
Pihaknya mendata ada 1.475 kasus demam berdarah sejak awal 2022 sampai 10 Juni. Bahkan mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
"Tahun lalu ada 2.004 kasus dengan 11 kematian," katanya. Dia merinci, dari 10 kasus kematian akibat penyakit demam berdarah, tiga ditemukan Kecamatan Bekasi Utara, dua Jati Asih dan Bekasi Barat, serta satu kasus masing-masing di Kecamatan Bekasi Selatan, Mustikajaya, dan Kecamatan Rawalumbu.
Sebaran kasus demam berdarah di Kota Bekasi merata di seluruh kecamatan. Antara lain 341 kasus di Bekasi Utara, 214 kasus Bekasi Timur, 178 kasus Bekasi Barat, 153 Bekasi Selatan, serta 118 Kecamatan Jatiasih. Kemudian Kecamatan Mustikajaya 173 kasus, 95 kasus di Medan Satria, 62 Pondok Gede, 54 Rawalumbu, 45 Jatisampurna, 23 Bantargebang, dan 19 kasus di Kecamatan Pondok Melati.
"Untuk kasus aktif ada 59 kasus tersebar di 12 kecamatan, terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara dengan kasus aktif sebanyak 12 pasien," katanya. Tanti mengaku Pemerintah Kota Bekasi telah menerbitkan sejumlah kebijakan yang dituangkan dalam Instruksi Wali Kota Bekasi serta surat edaran Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mencegah serta menanggulangi penyakit demam berdarah.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi bahkan telah melakukan beberapa kegiatan dalam upaya penanggulangan penyakit demam berdarah. Di antaranya melalui percepatan koordinasi dan pelaporan kasus bagi seluruh puskesmas dan rumah sakit. Kemudian menggerakkan kader-kader jumantik agar lebih giat membantu penanggulangan DBD.
Kemudian, pemberian larvasida ke setiap Puskesmas dan monitoring berkala tim DBD. Juga pembuatan video imbauan kepala daerah terkait pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 4M plus, hingga on air radio untuk iklan layanan masyarakat. "Kami juga melakukan kegiatan bersama BBTKLP dan Kemenkes melakukan survei perilaku vektor DBD di surveilans resistensi insektisida terhadap vektor DBD. Di lingkungan lembaga permasyarakatan kami juga melakukan gerakan serentak berantas sarang nyamuk," katanya.
Upaya penanggulangan juga dilakukan melalui kegiatan di puskesmas antara lain mengoptimalkan kelompok kerja DBD di tiap kelurahan, pembentukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, pelatihan pengenalan dan budidaya tanaman pengusir nyamuk DBD, serta uji coba lilin aromatik pengusir nyamuk DBD. Ada pula pelatihan pembuatan ovitrap (perangkap nyamuk), gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk setiap Jumat, serta kegiatan penyuluhan rutin. "Seluruh kegiatan di Puskesmas ini juga disupervisi dan dipantau," kata dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top