Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Antusias Tunggu Pengoperasian Koridor Baru

Foto : KORAN JAKARTA/PERI IRAWAN

Uji Coba I Bus Transjakarta melintas di halte Adam Malik Ciledug, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway (JLKB) Koridor 13, Ciledug-Tendean belum sepenuhnya rampung. Beberapa halte masih terus dikebut pengerjaannya agar bisa memberikan kenyamanan bagi penumpang.

Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakart segera meresmikan pengoperasian koridor 13 pada 16 Agustus 2017. PT Transjakarta pun akan membuka layanan penumpang dua hari sebelumnya, pada 14 Agustus 2017. Tahap awal, armada bus yang melewati koridor 13 ini hanya menaik-turunkan penumpang pada 4 halte saja.

Melihat kondisi ini, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah melakukan penyusuran ke jalur itu. Bersama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, Dirut Transjakarta Budi Kaliwono, dan Kepada Dinas Bina Marga Yusmada Faizal, penyusuran dimulai dari halte Tendean, menggunakan bus Transjakarta.

Di tengah perjalanan, mereka berhenti tepatnya di halte Cipulir. Halte ini akan terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, ITC Cipulir, namun pembangunannya belum rampung. Rencananya, Transjakarta akan menerapkan pola ticketing di depan ITC, sebelum akhirnya warga naik ke halte Cipulir di atas jalan layang.

Hingga ujung barat, tepatnya di Halte Adam Malik, beberapa kendala masih ditemui. Armada bus Transjakarta yang berhenti di titik ini, dipastikan akan membuat kemacetan baru, karena Jalan Ciledug Raya di bawahnya belum mengalami pelebaran.

Bus yang ditumpangi beberapa pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta pun, membuat kemacetan panjang saat melintas halte Adam Malik. Ruas jalan di titik ini cukup sempit dan bergelombang. Alhasil, ruas jalan yang harusnya bisa memuat dua lajur, hanya jadi satu lajur, sisanya digunakan untuk pengendara sepeda motor.

Meski demikian, Yustanto Arie wibowo, 32 tahun, Warga Petukangan Utara, Pesanggarahan, Jakarta Selatan mengharapkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secepatnya mengoperasikan Koridor 13. Dia meyakini, Jalan Ciledug Raya yang terkenal selalu macet akan lebih terurai saat ada Transjakarta.

"Ya, kalau sekarang kan busnya belum beroperasi. Kalau nanti sudah operasi, saya yakin nggak macet. Karena warga juga pada naik Transjakarta, murah, nyaman, cepet sampainya juga. Kalau sekarang kan masih pada bawa kendaraan masing-masing, jadi macet terus," ujar Arie saat berbincang di Halte Adam Malik, Selasa (8/8).

Terlebih, lanjutnya, Jalan Ciledug Raya di sekitar Halte Adam Malik akan mengalami pelebaran hingga 4 meter, baik ruas kanan ataupun kiri. Menurutnya, bus Transjakarta itu hanya berhenti sekejap saja di Halte Adam Malik untuk menaik-turunkan penumpang. Sehingga, tidak ada penumpukam kendaraan di titik ini.

"Yang masih perlu diperhatikan itu jembatan penyebrangan atau zebra cross. Karena warga yang hendak ke Halte dan sebaliknya masih kebingungan, mau menyebrang dari mana. Apalagi, jalanan ini kan cukup padat kendaraan," katanya.

Senada dengannya, Supir Truk yang melintas di Jalan Ciledug Raya, Ahyar, 38 tahun, mengaku bosan dengan kemacetan di jalur itu. Dia meyakini, bus Transjakarta yang akan dioperasikan bisa mengurai kemacetan karena melewati jalan layang.

"Setiap hari macet, sampai malam juga macet. Kalau ada Transjakarta, mungkin agak terurai. Kan dia punya jalan sendiri, warga tidak perlu bawa kendaraannya masing-masing, naik bus saja kan," imbuh Ahyar.

Di ujung barat ini, armada bus Transjakarta memutar di perumahan Puri Beta, Ciledug, Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang telah merekayasa lalu lintas satu arah agar tidak terjadi penyumbatan saat armada Transjakarta memutar.

Di Perumahan Puri Beta 2, pengembang menyiapkan halte dan ruang pengendapan bus. Namun, halte dan ruang pengendapan ini belum selesai sempurna, masih tahap konstruksi. Sedangkan di Puri Beta 1, hanya ada halte saja untuk mengangkut penumpang. Kedua perumahan ini berada saling bersebrangan yang terhalang Jalan Ciledug Raya. Namun, rekayasa lalu lintas satu arah menjadikan pengguna jalan manapun harus melewati dulu kedua perumahan itu.

"Dulunya kan mau di Ciledug, sebagai tempat memutar Transjakarta, tapi ditolak oleh para supir angkutan umum, karena bakal macet parah. Makanya, Pemerintah Kota Tangerang memilih perumahan ini sebagai titik memutar, karena mungkin masih luas tanah kosongnya," ujar salah satu petugas Puri Beta yang enggan menyebutkan namanya. Peri Irawan/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top