Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Alih Teknologi

Wapres: Indonesia Tidak Boleh Hanya sebagai Pasar Produk Global

Foto : ISTIMEWA

MA’RUF AMIN Wakil Presiden RI - Indonesia harus mampu membangun kemandirian yang relatif di hadapan kekuatan- kekuatan platform digital global.

A   A   A   Pengaturan Font

KENDARI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pidato secara daring pada Konvensi Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (7/2), mengatakan Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar besar bagi produk-produk global di sektor digital, melainkan harus dapat mandiri melalui alih teknologi.

"Indonesia mesti memiliki posisi tawar yang kuat dan mampu mengambil manfaat alih teknologi dan inovasi," kata Wapres.

Menurut Wapres, Indonesia harus berdikari secara digital agar roda ekonomi digital mampu menjangkau pelaku usaha, baik besar, menengah, kecil, hingga mikro. Upaya kemandirian digital tersebut, jelas Wapres, jangan diartikan secara kaku, tetapi dengan terus membangun kemandirian.

"Indonesia harus mampu membangun kemandirian yang relatif di hadapan kekuatan-kekuatan platform digital global," kata Ma'ruf.

Relasi dengan platform digital, katanya, harus terus terjalin dengan baik, karena tidak akan menutup kemungkinan terdapat teknologi dan media baru di masa depan.

Di satu sisi, pemerintah ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi seperti pemberdayaan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memberi ruang bagi inovasi digital.

"Di sisi lain, kami ingin tetap melindungi iklim demokrasi, kebebasan berpendapat dan berekspresi melalui regulasi-regulasi yang mengatur segi-segi digitalisasi," kata Ma'ruf.

Pengaturan secara proporsional pun terus diimplementasikan dengan menghindari tendensi overregulation atau penerapan regulasi yang berlebihan.

Cepat Beradaptasi

Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, dalam sambutannya pada konvensi HPN mengimbau para insan pers Indonesia agar mampu beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan teknologi yang pesat, seperti kemunculan fenomena metaverse. "Insan pers ataupun industri pers ikutilah perkembangan teknologi itu mengarah ke mana. Maka, teknologi itu bisa menjadi pembimbing kita dalam mengikuti perubahan-perubahan yang ada," kata Nuh.

Perubahan teknologi, katanya, merupakan perubahan yang paling cepat terjadi di kehidupan manusia, sehingga menuntut penyesuaian diri yang cepat . Tindakan cepat para insan pers dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi bertujuan untuk menghindari keterlambatan.

"Apabila terlambat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi akan ada konsekuensi negatif yang beragam, seperti keuntungan yang stagnan, keuntungan yang menjadi kerugian, bahkan mampu pula memunculkan kebangkrutan. Inilah saatnya insan pers melakukan perubahan-perubahan itu sesuai tren perkembangan teknologi," kata Nuh.

Sebaliknya, dampak positif yang diperoleh media massa ketika mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, yaitu pertumbuhan pesat media-media daring karena memanfaatkan perkembangan teknologi yakni ruang siber.

"Kalau kita lihat data pertumbuhan media daring sebagai salah satu media yang memanfaatkan ruang siber itu pertumbuhannya sangat luar biasa sehingga kami sangat menyarankan, bahkan bisa kita diskusikan secara matang cara bermigrasi dari ruang fisik untuk memasuki wilayah siber. Paling tidak, kita memasuki hybrid, yaitu kombinasi antara ruang fisik dan siber," katanya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top