Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Berbangsa -- Bhineka Tunggal Ika Mesti Jadi Perekat Hadapi Arus Globalisasi

Wapres Harap Terus Jaga Toleransi dalam Keberagaman

Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama dengan para tokoh Forum Keberagaman Nusantara di Istana Wakil Presiden, di Jakarta, Kamis (25/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Upaya Forum Keberagaman Nusantara (FKN) untuk mempromosikan toleransi, inklusivitas, dan persatuan dalam keberagaman di Indonesia mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Penggagas FKN Arif Rahmansyah Marbun mengatakan dukungan tersebut menjadi energi dan semangat untuk terus mempromosikan toleransi dan persatuan dalam keberagaman di Indonesia.

"FKN telah menyelesaikan audiensi dengan Wakil Presiden Bapak KH Ma'ruf Amin. Beliau memberikan dukungan penuh atas agenda dan tujuan forum ini. Ini menjadi langkah penting dalam upaya kami untuk mempromosikan toleransi, inklusivitas, dan persatuan dalam keberagaman di Indonesia," ujar Arif dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, kemarin.

Saat menerima audiensi FKN, Kamis (25/7), Wapres meminta FKN untuk mengawal dan menjaga kerukunan bangsa guna menghindari perpecahan di tengah keberagaman kelompok etnis dan suku bangsa di Tanah Air.

"Harus ada yang mengawal baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Saya katakan FKN ini salah satu pengawal penjaga kerukunan yang tumbuh dari keinginan dan inisiatif masyarakat. Sebab kalau dari pemerintah saja itu kurang menjiwai, seperti ada instruksi," ujar Wapres dalam arahannya.

Dijaga dan Dilestarikan

Menurut Arif, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, etnis, dan agama. Kekayaan tersebut, kata dia, harus dijaga dan dilestarikan.

Namun, lanjutnya, di tengah arus globalisasi dan dinamika sosial yang kompleks, keberagaman ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang harus diatasi bersama seperti polarisasi sosial, intoleransi, dan konflik berbasis identitas.

Arif menyampaikan FKN hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dengan beberapa alasan penting antara lain, mengatasi polarisasi sosial melalui dialog antarbudaya, memperkuat kohesi sosial, mempertahankan identitas nasional, meningkatkan toleransi beragama, serta mendorong inovasi dan kreativitas.

"Kami bersyukur dan berterima kasih atas dukungan Bapak Wakil Presiden terhadap FKN, sehingga kami memiliki semangat baru untuk terus bekerja keras dalam mencapai tujuan forum," kata Ketua Umum Jamiyah Batak Muslim Indonesia itu.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menambahkan, FKN akan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan mempromosikan dialog antarbudaya, termasuk festival budaya, dialog publik, dan kompetisi yang mengapresiasi inisiatif keberagaman.

Dijelaskannya, Wapres menyampaikan, para pendiri bangsa telah menggariskan dasar nasionalisme yang tertulis dalam lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, Bhineka Tunggal Ika.

"Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa dengan beragam budaya, etnis, suku, yang menjadi sebuah kekuatan untuk membangun bangsa yang besar," ungkapnya.

Menurutnya, hasil analisis media sosial yang dilakukan Indonesia Indicator menunjukkan bahwa warganet (netizen) muda dan milenial sangat ingin hidup dalam harmoni dan keselarasan serta bersama dalam keberagaman.

"Salah satu unggahan (di medsos) yang paling banyak engagement adalah ketika netizen muda mengangkat pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, bahwa Bhineka Tunggal Ika semestinya tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga milik dunia," ujar Rustika.

Rustika mengatakan generasi muda meyakini dengan harmoni dan toleransi, Indonesia akan jauh lebih sejahtera.

FKN didirikan bersama oleh lebih dari 30 tokoh lintas suku, etnis, agama, dan budaya se-Nusantara di Sumatera Utara pada 11 Mei 2024.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top