Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Okt 2022, 06:35 WIB

Wanita Tani Diajak Budi Dayakan Tanaman Pangan

Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Mamet Indiarto

Foto: Antara

TANGERANG - Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Banten, terus membina kelompok wanita tani (KWT) untuk membudidayakan tanaman pangan di rumah sebagai upaya memenuhi kebutuhansecara mandiri.

Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Mamet Indiarto, di Tangerang, Senin, mengatakan pembinaan melibatkan ahli budi daya bidang perkarangan rumah agar dapat dipraktikkan secara langsung.

Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menjamin ketersediaan pangan serta mengurangi angkastunting di masyarakat dengan memastikan pangan sehat di lingkungan sekitar."Kami ingin warga terlibat langsung dalam upaya mengurangi masalah stunting. Karena itu, pelatihan yang diberikan adalah cara budi daya yang mudah dengan menggunakan media tanam campuran konvensional," katanya.

Mamet juga menuturkan saat ini ada 114 KWT yang didampingi oleh Dinas Ketahanan Pangan agar dapat membudidayakan tanaman yang berkualitas seperti buah-buahan dan sayuran."Anggota KWT diberikan ilmu yang lebih mendetail sebagai tujuan membentuk KWT yang profesional. Mulai dari pemilihan benih, penanganan benih hingga menjadi bibit, serta membahas media tanam campuran dalam polybag," ujarnya.

Idawati, anggota KWT Kampung Mancing, mengatakan pihaknya sedang fokus dalam pengembangan sayur mayur hidroponik. "Kami diajarkan mencari bibit yang bagus dan perawatan yang mudah, namun menghasilkan produk dengan kualitas baik," ujarnya.

Cegah DBD

Sementara itu, ibu-ibu dan masyarakat Banten selain diminta mempertinggi ketahanan pangan juga tetap diminta waspada mencegah demam berdarah dengue (DBD).Hal ini diminta olehDinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Masyarakat Banten harus mencegah penyebaran penyakit DBD. Caranya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pada musim hujan.

"Pada musim hujannyamuk aedes aegypti pembawa virus DBDberpotensi berkembang biak," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas KesehatanKabupaten Lebak, Firman Rahmatullah, di Lebak.

Menurut dia, kasus DBD di Kabupaten Lebak Januari-November 2022 mencapai 570 orang. Empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Kami minta masyarakat pada musim hujanagar mewaspadai kasus DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan PHBS," katanya. Menurut dia, nyamuk aedes aegypti berkembang biak di barang-barang bekas, seperti kaleng, ban, kolam, dan genanganair.

"Selama ini, penyebaran penyakit DBD ditimbulkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di tengah masyarakat," katanya.

Untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, kata dia, pihaknya telah melakukan penyuluhan di daerah penularan DBD,sepertiRangkasbitung, Cibadak, dan Kalanganyar.

"Dengan penyuluhan ini diharapkan masyarakat bisa mengetahui tentang pencegahan penyakit tersebut," katanya.

Selain itu, dinkes juga minta masyarakat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, mengubur (3M) barang-barang bekas seperti kaleng.

Firman juga mendorong masyarakat memberikan abate pada penampungan air seperti bak mandi.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.