Wanita 50 Tahun Berikan Kisah Inspiratif untuk Berwirausaha
Feyi Raimi Abraham
Foto: BBC“Jika Anda merasa itu adalah panggilan Anda, lakukan saja,” ujar Feyi Raimi-Abraham, seorang pengusaha wanita berusia 52 tahun dari London Selatan yang memulai usaha pertamanya selama pandemi.
Bagi banyak orang, usia 50-an adalah saat untuk mulai mempertimbangkan pensiun. Namun, bagi Feyi dan sejumlah wanita lainnya, ini adalah waktu untuk memulai sesuatu yang baru. Mereka membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang, bahkan bisa menjadi keunggulan, untuk memasuki dunia kewirausahaan.
Feyi mendirikan The Black Dementia Company, sebuah bisnis yang berawal dari pengalaman pribadinya merawat sang ibu yang menderita demensia. Saat dirumahkan dari pekerjaannya sebagai koordinator pendidikan komunitas di sebuah lembaga amal nasional, ia menjadi pengasuh penuh waktu untuk ibunya.
Dalam proses merawat, Feyi menyadari bahwa nostalgia dapat memberikan kenyamanan bagi penderita demensia. Namun, ia kesulitan menemukan alat bantu yang relevan untuk ibunya, yang tumbuh besar di Trinidad dan Tobago. Kebanyakan alat bantu yang tersedia mencerminkan budaya Inggris, seperti gambar pantai Devon tahun 1950-an atau tukang susu London. Padahal, ibunya lebih terhubung dengan kenangan akan bunga kembang sepatu, burung kolibri, dan musik calypso.
Melihat celah ini, Feyi memutuskan untuk menciptakan alat bantu dengan sentuhan budaya Afro-Karibia. Ia memesan teka-teki, buku mewarnai, dan berbagai benda yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ini. Bisnisnya akan diluncurkan secara daring bulan ini.
“Saya tidak pernah membayangkan akan memulai bisnis di usia ini. Namun, saya tahu ada banyak orang seperti ibu saya yang membutuhkan produk ini,” ujarnya, dikutip dari BBC, Selasa, (26/11).
Menurut Feyi, menjadi pengusaha di usia matang memiliki keuntungan tersendiri, seperti kemampuan untuk menerima penolakan dengan lebih bijak.
“Penolakan masih terasa menyakitkan, tetapi Anda belajar untuk mengatasinya dan terus melangkah,” ujarnya.
Pengalaman serupa juga dialami Paula Grady, seorang wanita 57 tahun dari Hampshire. Setelah karir panjang sebagai manajer akun di sektor IT, pandemi membuatnya kehilangan pekerjaan. Berbulan-bulan mencari kerja dengan lebih dari 500 lamaran tidak membuahkan hasil, hingga Paula memutuskan untuk mengambil langkah berani.
“Jika Anda tidak bisa menemukan pekerjaan, ciptakan pekerjaan sendiri,” tegasnya.
Paula memulai Osme Candles, bisnis lilin aromaterapi yang ia buat di garasinya. Kembali ke kecintaannya pada dunia kuliner, ia menemukan bahwa proses membuat lilin serupa dengan memasak dengan mengikuti resep dan menciptakan sesuatu yang unik.
Dalam waktu singkat, Paula telah menandatangani kontrak dengan toko hadiah dan pemasok paket hadiah, serta mampu membayar dirinya sendiri.
“Pengalaman seharusnya menjadi aset, bukan hambatan. Kami yang lebih tua memiliki wawasan dan kemampuan menghadapi situasi yang tidak dimiliki generasi muda.”
Ia juga mendorong pengusaha senior untuk tidak takut dengan teknologi. Menurutnya, membuat situs web dan mengatur pembayaran daring lebih mudah daripada yang dibayangkan.
Berbeda dengan Feyi dan Paula, Kim Brookes, 59 tahun, sudah lama bergelut di dunia wirausaha. Sebagai penasihat di inkubator bisnis, ia membantu generasi muda memulai bisnis mereka.
Namun, pada Agustus lalu, ia memutuskan untuk meluncurkan usahanya sendiri, Perfino, merek perhiasan beraroma yang memadukan keindahan seni dan wewangian. Set produk pertamanya berhasil terjual habis, menghasilkan omzet hampir 2.000 pund sterling. Ia bahkan mendapat pendanaan dari program Virgin Start-up.
Menurut Kim, pengalaman hidup memberikan rasa percaya diri untuk mengambil risiko yang seringkali dihindari generasi muda.
“Pada usia ini, Anda tidak lagi terlalu peduli dengan penilaian orang lain. Saya membuat video Instagram tanpa memikirkan apa yang orang lain pikirkan,” katanya sambil tertawa.
“Ketika Anda semakin tua, ada dorongan untuk tidak menunda-nunda. Anda bertanya pada diri sendiri, ‘Kalau bukan sekarang, kapan lagi?’”
Ketiga wanita ini sepakat bahwa usia bukan penghalang untuk sukses. Sebaliknya, pengalaman hidup dan keahlian yang mereka miliki menjadi modal utama dalam membangun bisnis. Mereka mendorong siapa pun yang merasa ragu untuk memulai usaha di usia dewasa untuk mengatasi ketakutan itu.
“Anda bernilai, dan itu cukup sebagai alasan untuk memulai. Gunakan keterampilan yang Anda miliki dan jangan takut mengambil risiko,” kata Paula.