![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Wamendikdasmen Sebut Program MBG Prioritaskan Sekolah yang Siswanya dari Keluarga Menengah ke Bawah
Foto: AntaraJAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memprioritaskan sekolah-sekolah yang siswanya berasal dari keluarga menengah ke bawah atau daerah yang memiliki tingkat kerawanan pangan tinggi. Banyak sekolah di daerah perkotaan yang siswanya berasal dari keluarga yang cukup mampu, dan mereka mungkin tidak membutuhkan bantuan tersebut.
Foto Istimewa
“Oleh karena itu, pemerintah fokus pada sekolah-sekolah dengan siswa yang benar-benar membutuhkan. Pada akhir tahun 2025, diharapkan seluruh sekolah yang memenuhi kriteria dapat menerima program MBG,” ujar Fajar, saat meninjau program MBG, di Sorong, pekan lalu.
Dia menjelaskan, program MBG akan dilaksanakan secara bertahap dengan target seluruh sekolah yang membutuhkan dapat menikmati manfaat MBG pada akhir tahun 2025. Hal tersebut dilakukan karena ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kesiapan infrastruktur dan sumber daya.
“Namun, yang pasti, pemerintah berkomitmen penuh agar semua anak Indonesia yang membutuhkan dapat menerima manfaat dari program ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan 71 triliun rupiah untuk MBG, dan jumlah ini akan meningkat menjadi 171 triliun rupiah pada akhir tahun 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Fajar mengungkapkan, program MBG bukan sekadar penyediaan makanan bagi siswa, tetapi juga bagian dari strategi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Menurutnya, MBG hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga mereka dapat belajar dengan lebih fokus dan optimal.
“Banyak anak-anak kita datang ke sekolah dalam kondisi lapar, yang tentu saja memengaruhi konsentrasi dan prestasi mereka di kelas,” katanya.
Dia menyebut, MBG berperan dalam menanamkan disiplin, kebersihan, dan kebiasaan makan yang sehat kepada siswa. Dengan adanya jadwal makan yang teratur dan pengawasan gizi, anak-anak tidak hanya mendapatkan nutrisi yang lebih baik tetapi juga belajar tentang pola makan sehat.
Sementara itu,Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir, menyebutkan bahwa program MBG merupakan suatu terobosan yang luar biasa, bahkan seharusnya dimulai sejak dahulu. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Berita Terkini
-
Mahasiswa FTUI Ciptakan Instalasi Bambu Modular untuk Hidupkan Tradisi Lokal
-
Pantun Bisa Jadi Soft Power Dunia
-
BPJS Kesehatan Cabang Kediri Menjelaskan 144 Diagnosis Penyakit yang Ditangani FKTP
-
Sebelum Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Novi Helmy Dapat Kenaikan Jabatan
-
BBM Subsidi Era Digital, Penerapan QR Code Diklaim Efektif Atur Distribusi