Wall Street dan Tiongkok Melawan Dampak Peretasan ICBC Cabang New York
Cabang ICBC di New York terpaksa menggunakan memori USB untuk mengirimkan data setelah sistemnya disusupi.
NEW YORK - Para pedagang dan pialang Wall Street berusaha meminimalkan dampak serangan ransomware atau virus komputer terhadap bank terbesar Tiongkok, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) di New York, yang mengganggu perdagangan di pasar Treasury AS senilai 24 triliun dolar AS.
Dilansir oleh Financial Times, serangan telah mengungkap kerentanan di pasar Treasury terbesar dan paling likuid di dunia, yang menopang harga aset di seluruh dunia.
"Karena sistemnya disusupi, ICBC Financial Services terpaksa mengirim USB berisi data perdagangan ke Bank of New York (BNY) Mellon untuk membantu menyelesaikan perdagangan," ujar sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Menurut para pedagang dan bank, serangan terebut menghalangi ICBC untuk menyelesaikan perdagangan Treasury atas nama pelaku pasar lainnya. "Dana lindung nilai dan manajer aset mengalihkan perdagangan karena gangguan dan serangan tersebut berdampak pada likuiditas pasar Treasury," kata sumber itu.
Beberapa pedagang berpendapat bahwa peretasan di ICBC bahkan mungkin telah berkontribusi terhadap aksi jual tajam obligasi Treasury jangka panjang pada Kamis setelah lelang obligasi 30 tahun senilai 24 miliar dolar AS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya