Wahana Tanpa Awak Jepang Berhasil Mendarat di Bulan
Ilustrasi wahana SLIM Jepang mendarat di bulan. Karena alasan yang belum sepenuhnya dipahami, sel surya pada pesawat tersebut telah berhenti menghasilkan listrik.
Jaxa menaruh kepercayaannya pada teknologi navigasi presisi baru. Komputer di dalam pesawat pendarat menggunakan pemrosesan gambar cepat dan pemetaan kawah untuk menghindari bahaya saat mencapai titik pendaratan.
Para insinyur ingin berada dalam jarak 100 meter (330 kaki) dari lokasi yang ditargetkan dan sekarang akan mempelajari data untuk melihat seberapa baik kinerja Slim. Namun indikasi awal menunjukkan bahwa teknologi tersebut berfungsi sesuai rancangan.
"Melihat data jejak, saya yakin Slim pasti berhasil mendarat tepat dengan akurasi 100 meter. Tentu saja, seperti yang kami informasikan sebelumnya, diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk menganalisis informasi secara akurat," kata Kuninaka.
Slim memulai manuver turunnya dari ketinggian 15 kilometer (9 mil) pada tengah malam hingga hari Sabtu, Waktu Standar Jepang (15:00 GMT, Jumat). Touchdown atau pendaratan terjadi tepat setelah 15:20 GMT.
Lokasi pendaratan di dekat Kawah Shioli saat ini bermandikan sinar matahari namun kegelapan malam bulan akan kembali ke sana pada akhir bulan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya