Wahana Antariksa Tiongkok Berhasil Petakan Seluruh Mars

BEIJING - Pesawat ruang angkasa tanpa awak Tiongkok, Tianwen-1, berhasil memperoleh data dan gambar yang mencakup seluruh Mars, termasuk visual kutub selatan planet tersebut, setelah mengelilingi Mars lebih dari 1.300 kali sejak awal tahun 2021 lalu.

Media pemerintah Tiongkok, pada Rabu (29/6), melaporkan Tianwen-1 berhasil mencapai Planet Merah itu pada Februari 2021 dalam misi perdana negara tersebut di sana. Sebuah robot rover (wahana robotik) telah dikerahkan di permukaan saat pengorbit mengamati planet dari luar angkasa.

Di antara gambar yang diambil dari luar angkasa adalah foto kutub selatan Mars pertama Tiongkok, di mana hampir semua sumber air planet ini terkunci. Pada 2018, sebuah penyelidikan yang mengorbit yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa telah menemukan air di bawah es kutub selatan planet tersebut.

Menemukan air di bawah permukaan adalah kunci untuk menentukan potensi kehidupan di sebuah planet, serta menyediakan sumber daya permanen untuk setiap eksplorasi manusia di sana. Gambar Tianwen-1 lainnya termasuk foto-foto ngarai Valles Marineris sepanjang 4.000 kilometer, dan kawah dataran tinggi di utara Mars yang dikenal sebagai Arabia Terra.

Tianwen-1 juga mengirimkan kembali citra resolusi tinggi dari tepi kawah Maunder yang luas, serta pemandangan vertikal Ascraeus Mons setinggi 18.000 meter dari atas ke bawah, gunung berapi perisai besar yang pertama kali terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa Mariner 9 NASA selama lebih dari lima dekade yang lalu.

Tianwen-1 diluncurkan pada Juli 2020 dari Pulau Hainan, selatan Tiongkok, menjadi pesawat ruang angkasa pertama Tiongkok yang meluncur dalam misi ke Mars.

Misi Tiongkok ke Planet Merah tak hanya menjadi eksplorasi planet merah yang dilakukan negara tersebut. Sebab, di bulan yang sama, NASA dan Uni Emirat Arab, misi Hope, juga meluncurkan misi ke Mars. Menurut CNSA, Tianwen-1 adalah pesawat tanpa awak yang mengambil gambar pada jarak sekitar 2,2 juta km dari Mars.

Selanjutnya, itu juga akan meningkatkan kredensial luar angkasa Tiongkok setelah tahun lalu menjadi negara pertama yang membawa kembali sampel dari Bulan sejak misi manusia pertama di Bulan pada tahun 1970-an.