Waduh Semoga Tidak Ada Korban, Banjir Rob Terjadi di Pesisir Maros dan Makassar
Ilustrasi banjir rob di wilayah pesisir Kota Parepare.
Foto: ANTARA/ HO-AsmiMakassar - Banjir rob yang diakibatkan hujan deras dan meluapnya air laut ke daratan telah memicu sebagian pesisir Kabupaten Maros dan Kota Makassar mengalami banjir.
"Banjir rob itu terjadi pada pagi dan sore hari saat hujan deras, namun setelah hujan mereda, banjirnya mulai surut," kata pemilik tambak H Rahim di pesisir Dusun Borong Kalukua, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Jumat.
Dia mengatakan, saat banjir rob terjadi sebagian ikan bandengnya yang baru berumur sebulan hilang tersapu banjir.
Namun kondisi itu tidak lama, karena saat hujan mereda banjir pun mulai surut.
Hal senada dikemukakan warga di pesisir Lantebung, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rusli.
Dia mengatakan, akibat banjir rob itu perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di dermaga terombang-ambing dan menjorok masuk ke kawasan mangrove.
"Kami khawatirkan perahu kami rusak, terkena benturan kayu. Namun syukurlah itu tidak berlangsung lama, karena cuaca kembali bersahabat," katanya.
Seperti yang dilansir sebelumnya diketahui, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar telah mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan banjir rob di sejumlah pesisir laut wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Mujahidin melalui siaran persnya, Peringatan dini banjir pesisir (ROB) berlaku 23-25 Desember 2022.
Pemicu banjir pesisir diperkirakan adanya aktivitas pasang air laut maksimum disertai kondisi gelombang tinggi yang dipicu oleh adanya Pusat Tekanan Rendah di Utara Australia (1000 hPa).
Adapun daerah yang berpotensi memicu terjadinya banjir pesisir di tujuh wilayah seperti di pesisir Kabupaten Pinrang, pesisir Kabupaten Maros, pesisir Kabupaten Takalar, pesisir Kabupaten Barru, pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) pesisir Kota Parepare serta pesisir Kota Makassar.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Mahagnyana mengatakan, kondisi tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat khususnya yang berdomisili di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Karena itu, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut yang disertai gelombang tinggi serta memperhatikan update informasi cuaca maritim.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 4 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
- 5 Jangan Hanya Ditunda, Tarif PPN 12 Persen Harus Dibatalkan
Berita Terkini
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Hindari Tepi Sungai Besuk Kobokan
- PertaLife Insurance dan Pertamina Dukung Perilaku Sehat Pekerja dan Masyarakat
- Bapanas: Harga Pangan Akhir November, Cabai Rawit Merah Naik Jadi Rp39.520 per Kg
- Seorang Pria Meninggal Usai Belanja di Minimarket
- Ekonom: Ancaman Tarif Trump Bakal Ganggu Perdagangan Global