Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Program Vaksinasi di Kabupaten OKU Terkendala Stok Vaksin yang Kosong

Foto : ANTARA/Edo Purmana

Seorang warga Kabupaten OKU divaksinasi COVID-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah pusat harus segera turun tangan, program vaksinasi di Kabupaten OKU terkendala stok vaksin yang kosong.

Baturaja - Waduh, program vaksinasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terkendala stok vaksin yang kini tidak tersedia di seluruh puskesmas di wilayah itu hingga pemberian vaksin COVID-19 untuk warga terpaksa dihentikan sementara waktu.

Subkordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Yunius di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa persediaan vaksin COVID-19 di daerahnya tidak tersedia lagi untuk semua dosis sejak akhir Februari 2023.

Akibatnya, pemberian vaksin bagi warga di daerah itu terhenti sejak satu bulan terakhir karena seluruh puskesmas tempat pelayanan vaksinasi tidak menyediakan stok vaksin lagi.

Menurut dia, pihaknya sudah mengajukan usulan penambahan dosis vaksin ke Kabupaten OKU agar program vaksinasi warga di wilayah itu dapat dilanjutkan kembali.

"Ada sebanyak 3.000 dosis vaksin yang sudah kami ajukan sejak satu bulan terakhir ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, namun hingga saat ini belum direalisasikan," katanya.

Ia berharap usulan yang diajukan tersebut segera direalisasikan mengingat animo masyarakat Kabupaten OKU cukup tinggi untuk divaksinasi agar terhindar dari COVID-19.

"Khususnya vaksin booster saat ini banyak sekali peminatnya. Terlebih lagi booster masih menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinkes OKU, total cakupan vaksin COVID-19 dosis primer tahap pertama di daerah itu hingga saat ini masih berada di angka 82,8 persen atau sebanyak 215.952 jiwa yang sudah divaksinasi dari 310.983 target sasaran.

Kemudian, dosis kedua 69,4 persen, vaksin penguat dosis pertama 24,8 persen, booster lanjutan untuk nakes sekitar 50 persen dan 5,15 persen untuk masyarakat umum.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top