Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Potensi Tsunami Megathrust Selatan Jawa Bisa Menyentuh Istana

Foto : Istimewa

Ilustrasi tsunami.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Waduh, potensi tsunami megathrust selatan Jawa bisa menyentuh Istana Negara. Peringatan tersebut disampaikanKepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas.

Pakar gempa ITB itu pun meminta agar potensi bencana gempa bumi megathrust selatan Jawa diwaspadai. Sebab bisa terjadi kapan saja. "Gempa tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus perulangan (earthquake cycle)," kata Heri dalam keterangan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Jumat (20/8).

Menurut Heri, berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS) dikonfirmasi soal adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur.Dari hasil pemodelan, kekuatan gempa yang bisa terjadi mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0.

Kata dia, gempa dengan kekuatan sebesar itu dapat diikuti oleh gelombang tsunami yang tingginya hingga 20 meter. Masih menurut Heri, gelombang tsunami tersebut diperkirakan dapat mencapai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter.

"Ketinggian itu, relatif lebih kecil dibandingkan dengan potensi tsunami yang bisa terjadi di bagian selatan. Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar," kata Heri dalam keterangannya.

Heri juga menambahkan berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Bahkan, jika memperhatikan modelnya, tsunaminyaris menyentuh Istana Negara.

"Dari pemodelan tersebut menyiratkan tanggul pantai atau laut di Jakarta akan berperan sangat penting, tidak hanya mencegah banjir rob, tetapi juga melindungi Jakarta dari tsunami," katanya.

Untuk itu, lanjut Heri, langkahpemerintah dalam mempercepat upaya pembangunan tanggul sepanjang pesisir Jakarta harus didukung. Apa yang diungkapkannya, memang terkesan menakut-nakuti. Tapi ini fakta yang harus diungkap.

Heri pun meminta, agar pemerintah lebih rutin menggencarkan edukasi dan simulasi kebencanaan kepada masyarakat. Pemerintah juga mesti menyediakan jalur evakuasi dan shelter untuk tempat berlindung warga.

Kalau mampu membangun tanggul penahan tsunami seperti di Jepang, ya bisa saja. Tetapi biayanya mahal dan kita belum ke arah sana. Itu kan tanggulnya berlapis. Hal yang terbaik edukasi terhadap masyarakat. Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin kita cegah, kecuali dengan doa. Apa yang bisa kita perbuat adalah bagaimana kita bersiap menghadapinya," tuturnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top